Mantan Menkes Siti Fadilah Bongkar Rahasia Covid-19 Varian Omicron Tidak Berbahaya, Ini Kata Pakar

- 21 Desember 2021, 16:28 WIB
Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Siti Fadilah Supari kembali menjadi sorotan hal ini karena mengomentari varian Covid-19 Omicron
Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Siti Fadilah Supari kembali menjadi sorotan hal ini karena mengomentari varian Covid-19 Omicron /pixabay/

"Yang dikhawatirkan oleh para ilmuwan, karena ini masih virus yang sama targetnya sama kalo misalkan angka kematiannya masih sama, katakan 2 persen dikalikan jumlah yang lebih banyak, kan, jadi lebih banyak," ujar Ahmad.

Menjawab hal ini, dia menuturkan karena saat ini vaksin Covid-19 sudah tersedia, maka dengan adanya program vaksinasi, virus menghadapi target yang berbeda.

Baca Juga: Info Passing Grade PPPK Guru Tahap 3 2021, Kriteria dan Syarat ini Wajib Dipenuhi Agar Bisa Lolos!

"Jadi itu yang bisa menjelaskan mengapa banyak orang terkena virus ini gejalanya ringan karena bisa saja orang tersebut sudah pernah terpapar atau sudah divaksinasi. Artinya, untuk mengatakan (varian Omicron) 'tidak berbahaya' kita harus tahu dulu populasi mana," jelas Ahmad.

Sebab, lanjut Ahmad, pastinya, orang yang belum divaksinasi, lansia atau orang dengan komorbid, memang harus dilindungi jangan sampai mereka terkena Covid, apapun variannya.

Sementara, dia mengungkapkan bahwa Covid-19 adalah penyakit yang masih terus dikaji oleh para ilmuwan.

Baca Juga: Tagar TangkapBaharBinSmith VS Tagar KamiBersamaBaharBinSmith Semakin Panas, Ada Apa?

Para ilmuwan juga sedang memahami mengapa tidak banyak pasien bergejala berat meski telah terkonfimasi terinfeksi varian Omicron.

"Kita juga lagi memantau bagaimana imunitas mereka yang divaksin di awal tahun, terutama pada kelompok lansia dan komorbid dalam kurun setahun mereka masih bertahan enggak imunitasnya. Apakah nanti perlu booster atau tidak, kita masih memantau kasus Covid pada mereka yang belum divaksin dengan gejala serius," imbuh Ahmad.

Apabila nantinya terbukti varian Omicron menyebabkan peningkatan gejala serius, serta persentase angka kematian antara orang yang divaksinasi dengan mereka yang tidak divaksin sama, maka pemberian vaksin dosis ketiga atau vaksin booster dinilai perlu.***

Halaman:

Editor: Aisya Nur Aziza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah