“Bahwa kami akan kembali berkat taktik kami, berkat peningkatan pasokan senjata modern," lanjutnya.
“Fakta bahwa kami melindungi nyawa tentara kami, rakyat kami, memainkan peran yang sama pentingnya. Kami akan membangun kembali tembok, kami akan memenangkan kembali tanah, dan orang-orang harus dilindungi di atas segalanya, ”tambahnya.
Baca Juga: PBB Mengatakan Rusia Mungkin Telah Melakukan Kejahatan Perang di Ukraina
Sejak meninggalkan serangan di ibukota Ukraina, Kyiv, Rusia telah memusatkan operasi militernya di jantung industri Donbas. Hal itu merupakan tempat proksi separatis yang didukung Moskow telah memerangi tentara Ukraina sejak 2014.
Rusia mengatakan sedang merebut wilayah Luhansk untuk memberikannya kepada Republik Rakyat Luhansk yang didukung Rusia, yang kemerdekaannya diakui sebelum menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.***