INFOSEMARANGRAYA.COM - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia sebut bahwa adanya pasukan IT 'hacker' Ukraina di dunia maya dapat menjadi tentara siber yang mendukung ISIS di Suriah.
Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharov mengatakan bahwa pasukan yang diklaim terdiri dari 300.000 pejuang dunia maya pro-Ukraina tidak berbeda dengan kelompok teroris di Suriah yang didorong AS untuk berperang melawan pemerintah di Damaskus.
Menurutnya, pasukan siber ISIS ini akan merugikan negara-negara Barat, lanjut Zakharov pada Rabu, 23 Maret 2022.
Baca Juga: Empat Tewas Setelah Serangan Penikaman di Wilayah Naqab Israel
Peringatan tentang asukan IT 'hacker' Ukraina yang berpotensi menjadi tentara siber ISIS ini bermula dari Menteri Digital Ukraina Aleksander Bornyakov. Ia memperkenalkan adanya tentara IT 'hacker' Ukraina sebagai pasukan siber pertama di dunia.
Dia mengklaim itu sudah termasuk "hampir 300.000 orang" dan mengatakan tujuannya adalah untuk "mengganggu pekerjaan sumber daya digital [Rusia]" dan "melawan propaganda" dengan menyampaikan pesan Kiev tentang permusuhan di Ukraina kepada warga Rusia.
Bornyakov mengklaim kredit untuk berbagai serangan siber, dari sekadar merusak halaman web hingga mengganggu server Rusia sepenuhnya. Dia menyebut operasi itu sebagai pembalasan atas Rusia “menyerang kami terus-menerus selama delapan tahun”.
Baca Juga: Gempa 6,9 SR Guncang Taiwan, Pemerintah Minta Penduduk Tetap Tenang
Zakharova membandingkan 'tentara IT' dengan pejuang asing yang diciptakan oleh Kiev, dengan perbedaan bahwa peretas tidak perlu mempertaruhkan hidup mereka dengan datang ke Ukraina.