INFOSEMARANGRAYA.COM – Krisis Ukraina akhir-akhir telah menjadi peristiwa internasional yang banyak dibicarakan karena adanya potensi konflik antara NATO dan Rusia.
Krisis Ukraina ini sebenarnya telah terjadi sejak tahun 2014, ketika separatis pro-rusia berhasil mengambil alih daerah Donbass di wilayah Ukraina Timur.
Sejak saat itu, konflik ini semakin memanas seiring berjalannya waktu.
Baca Juga: Konflik Rusia Ukraina Memanas, Begini Kronologi Awalnya!
Rusia akhir-akhir ini juga dituduh telah menaruh ratusan ribu pasukan mereka di perbatasan Ukraina.
Balasannya, Presiden AS Joe Biden serta NATO juga berencana akan menempatkan 5 ribu pasukan mereka di negara Baltik dan Eropa Timur untuk melawan agresi Rusia ini.
Namun, sebenarnya apa itu NATO dan bagaimana keterlibatannya dalam Krisis Ukraina dan Rusia ini?
Baca Juga: Dua Tentara Senegal Tewas, Sembilan Hilang di Gambia
The North Atlantic Treaty Organization, atau NATO adalah aliansi militer antar pemerintah antara 27 negara Eropa, 2 negara Amerika Utara, dan 1 negara Eurasia.
Beberapa anggota NATO yang paling berpengaruh adalah Amerika Serikat, Britania Raya, Prancis, dan Australia.
Organisasi NATO ini menerapkan Perjanjian Atlantik Utara yang ditandatangani pada 4 April 1949.
Baca Juga: Hakim Mahkamah Agung Wanita Pertama Pakistan Ayesha Malik Telah Dilantik
Markas NATO terletak di Brussel, Belgia, sedangkan markas besar Operasi Komando Sekutu berada di dekat Mons, Belgia.
NATO merupakan sistem keamanan kolektif, di mana negara-negara anggotanya yang independen setuju untuk saling membela dalam menanggapi serangan oleh pihak eksternal mana pun.
Meski secara legal NATO dipimpin oleh sekretaris generalnya, yaitu Jens Stoltenberg dari Norwegia, banyak yang menganggap NATO sebenarnya dipimpin oleh Amerika Serikat.
Baca Juga: Pembangunan Jembatan China di Perbatasan Ladakh Membuat Kekhawatiran Baru di India
Hal ini karena NATO dalam sejarahnya merupakan gagasan dari Amerika Serikat dan sudah lama digunakan sebagai alat untuk memperluas pengaruh Amerika Serikat.
Lantas, mengapa NATO ikut terlibat di krisis Ukraina meskipun negara tersebut tidak termasuk dalam NATO?
Mengutip dari Council on Foreign Relations alasan mengapa Amerika Serikat dan NATO terlibat dalam krisis Ukraina dan Rusia saat ini adalah karena komitmen mereka untuk memulihkan integritas dan kedaulatan wilayah Ukraina.
Baca Juga: Ketegangan dengan Rusia Meningkat, NATO Kirimkan Bantuan ke Ukraina
Nato tidak mengakui klaim Rusia atas Krimea, dan telah mendorong Rusia dan Ukraina untuk menyelesaikan konflik di wilayah Donbas timur negara itu melalui perjanjian Minsk.
Ditandatangani pada tahun 2014 dan 2015, perjanjian ini menyerukan gencatan senjata, penarikan senjata berat, kontrol Ukraina atas perbatasannya dengan Rusia, dan pemilihan lokal dan status politik khusus untuk wilayah tertentu di wilayah tersebut.
Di sisi lain, searah dengan ekspansi keanggotaan yang telah lama dilakukan NATO, Ukraine telah menegaskan tujuannya untuk akhirnya mendapatkan keanggotaan NATO, dan mengadakan latihan militer tahunan dengan NATO.
Baca Juga: Tujuh Orang Tewas Dalam Ledakan Bom di Sebuah Minibus Afganistan Barat
Militer AS telah memberikan pelatihan dan peralatan kepada pasukan Ukraina, termasuk senapan sniper, peluncur granat, perlengkapan penglihatan malam, radar, rudal anti-tank Javelin, dan kapal patroli.
Pada tahun 2020, Ukraina menjadi salah satu dari hanya enam yang disebut sebagai mitra peluang yang ditingkatkan, status khusus yang diberikan kepada sekutu dekat NATO, seperti Australia.
Di sisi lain, ambisi NATO ini tidak disukai oleh Russia yang menganggap bahwa sesuai perjanjian sebelumnya, NATO seharusnya tidak boleh memperluas kenaggotaan mereka ke negara mantan Uni Soviet.
Baca Juga: PBB Mengutuk Tindakan Serangan Udara Yang Dilakukan di Yaman Oleh Koalisi Pimpinan Saudi
Sekian informasi apa itu NATO dan bagaimana keterlibatannya dalam Krisis Ukraina dan Russia dari Info Semarang Raya.***