INFOSEMARANGRAYA.COM - Dilansir dari Aljazeera pada 25 Januari 2022, Pakistan telah bersumpah di Ayesha Malik sebagai hakim Mahkamah Agung wanita pertama, sebuah peristiwa penting di negara di mana para aktivis mengatakan hukum sering diterapkan terhadap wanita.
Malik, 55, menghadiri upacara di ibu kota Islamabad di mana dia sekarang duduk di bangku bersama 16 rekan pria di pengadilan tertinggi Pakistan.
"Ini langkah maju yang besar," kata pengacara dan aktivis hak-hak perempuan Nighat Dad kepada kantor berita AFP.
Baca Juga: Pembangunan Jembatan China di Perbatasan Ladakh Membuat Kekhawatiran Baru di India
“Ini adalah sejarah yang sedang dibuat untuk peradilan Pakistan,” lanjutnya.
Malik menempuh pendidikan di Universitas Harvard dan menjabat sebagai hakim pengadilan tinggi di kota Lahore, Pakistan timur selama dua dekade terakhir.
Dia telah dikreditkan dengan memutar kembali adat-istiadat hukum patriarki di yurisdiksi provinsi Punjab-nya.