Sholawat Kesadaran: Puisi Memohon Hidayah dan Ampunan dari Mbah Yai Muallif Sholawat Wahidiyah RA

24 Januari 2024, 15:05 WIB
Ilustrasi - Sholawat Kesadaran: Puisi Memohon Hidayah dan Ampunan dari Mbah Yai Muallif Sholawat Wahidiyah RA /DPP PSW JOMBANG/

INFO SEMARANG RAYA - Dalam serangkaian kata yang penuh makna dan doa, Mbah Yai Muallif Sholawat Wahidiyah Qoddasalloohu Sirroh Warodlialloohu ‘Anhu menghadirkan puisi "Sholawat Kesadaran." Puisi ini menjadi suara hati yang merindu kepada Sang Pemberi Syafaat, Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam, dalam mendekatkan diri kepada Allah.

Dengan memulai puji-pujian yang penuh keagungan kepada Allah, penyair mengajak kita untuk merenungi kebesaran-Nya. Puisi ini menjadi sebuah perjalanan spiritual yang membawa kita ke pangkuan cinta dan bimbingan Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam, pemberi syafaat umat.

Ungkapan rintihan dan doa yang tulus tergambar dengan indah dalam setiap baris puisi. Pembaca diajak untuk merenung atas kezaliman dan kebodohan diri, namun di sisi lain, merasa diampuni oleh kebesaran ampunan Allah SWT. Puisi ini menciptakan atmosfer spiritual yang mendalam, menuntun pembaca untuk meresapi makna harapan dan kerendahan hati.

Baca Juga: Sholawat Kesadaran: Puisi Memohon Hidayah dan Ampunan dari Mbah Yai Muallif Sholawat Wahidiyah RA

Penyair berusaha meraih pancaran sinar kebijaksanaan dan cahaya petunjuk dari Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam, seolah memohon agar dirinya diberi kesadaran akan kebenaran dan jalan yang benar. Sholawat salah satunya Sholawat Wahidiyah menjadi wadah doa yang dipanjatkan, memohon petunjuk dan ampunan bagi diri sendiri dan umat manusia.

Puisi ini tidak hanya menggambarkan hubungan yang erat dengan Allah, tetapi juga memberikan pesan tentang persatuan, kesatuan, dan permohonan maaf yang tulus kepada orang tua. Doa untuk mengharapkan ampunan, perlindungan, dan petunjuk juga terpatri dalam setiap barisnya.

"Sholawat Kesadaran" bukan sekadar rangkaian kata, melainkan doa yang disampaikan dengan penuh harap kepada Sang Pencipta. Mbah Yai KH Abdoel Madjid Maroef, Muallif Sholawat Wahidiyah Qoddasalloohu Sirroh Warodlialloohu ‘Anhu berhasil menggambarkan kerendahan hati dan kesadaran spiritual dalam sajian puisi yang memikat ini.

Puisi Sholawat Kesadaran

Duhai baginda Nabi Pemberi Syafaat mahluk,
Ke pangkuan-Mu sholawat dan salam Alloh ku sanjungkan,
Duhai Nur cahaya Makhluk, pembimbing manusia,
Duhai unsur dan jiwa makhluk, bimbing…bimbing…dan didiklah diriku,
Sungguh, aku manusia yang dzolim selalu
Tiada arti diriku tanpa Engkau duhai sayyidii,
Jika engkau hindari aku,
Akibat keterlaluan berlarut-larutku
Pastilah…Pastilah…pasti ku kan hancur binasa.
Duhai pemimpin kami. Duhai utusan Alloh

Duhai pemimpin kami. Duhai utusan Alloh.
Duhai Ghoutzu-Zaman Kepangkuan-Mu salam Alloh kuhaturkan
Bimbing…bimbing dan didiklah diriku dengan izin Alloh,
Dan arahkan pancaran sinar nazhrohmu kepadaku yaa sayyidii…
Radiasi batin yang mewusulkan aku, sadar kehadirot Maha Luhur Tuhanku.

Baca Juga: Makna – Mu: Puisisnya Hidup dalam Ungkapan Makna

Duhai Baginda Nabi pemberi Syafaat Makhluk
Duhai Baginda nabi kekasih Alloh !
Kepangkuan-Mu sholawat dan salam Alloh ku sanjungkan.
Jalanku buntu, usahaku tak menentu, Buat kesejahteraan negeriku
Cepat…cepat…Cepat raihlah tanganku Yaa sayyidii
Tolonglah diriku dan seluruh umat ini.

Duhai pemimpin kami , Duhai utusan Alloh.
Ya Tuhan kami yaa Alloh,
Limpahkanlah sholawat dan salam atas Baginda Nabi Muhammad
Pemberi syafaat umat.
Dan atas keluarga Beliau.
Dan jadikan umat manusia cepat-cepat lari kembali mengabdikan diri dan sadar Kepada Robbil ‘Alamaiin.

Yaa Tuhan Kami, ampunilah segala dosa-dosa kami ,
Permudahlah segala urusan kami , bukakanlah hati dan jalan kami tunjukilah kami, Pereratlah persaudaraan dan persatuan diantara kami,Yaa Tuhan kami,

Yaa Alloh limpahkanlah berkah di dalam segala makhuq yang engkau ciptakan, dan didalam negeri ini, Yaa Alloh dan didalam mujahadah ini, Yaa Alloh….
Dan didalam Mujahadah ini, Yaa Alloh…

Dengan asma Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Yaa Alloh dengan Hak Kebesaran Asmamu dan dengan Kemuliaan serta keagungan Baginda Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam,
Dan dengan Barokah Ghoutsi Hadzaz-zaman dan para pembantu Beliau, serta segenap Auliya-Kekasih-Mu,
Yaa Alloh ,Yaa Alloh, Yaa Alloh, Rodliyalloohu ta’ala anhum,
Sampaikanlah seruan kami ini Kepada jamial ‘alamiin
dan jadikanlah pangilan ini terkesan yang sangat mendalam,
Sesunguhnya Engkau Maha Kuasa untuk berbuat segala sesuatu dan Maha ahli mengabulkan permohonan .

Ayah … Ibu …
Maafkanlah segala kesalahan kami,
Mohonkanlah ampun kepada Tuhan kami
Jangan biarkan kulit kami terkelupas
Jangan biarkan tangan kami terpotong
Jangan biarkan kaki kami lumpuh

Ayah … Ibu …
Pantaskah kami ini putramu
Antarkan kami sowan ke Nabiku
Hiasilah kami dengan ajaran suci
Jangan biarkan kami tenggelam dalam jurang imperialis nafsu
Sayangilah kami, balailah kami, antarkan kami dengan do’a restumu
Mengharap ampunan dan ridlo Ilahi,
Hingga kusadar ma’rifat billah pada tuhanku

Fafiirruu Ilallooh 3X
Larilah Kembali Kepada Alloh .
Waquljaa Alhaqquwazahaqol Baathil innal Baathila Kaana Zahuqo

Baca Juga: 'Sebuah Rintihan' ala Wahidiyah Memohon Ampunan dan Petunjuk Kembali kepada Allah

Smeoga Puisi Sholawat Kesadaran ini benar-benar bisa memberikan manfaat kepada banyak orang khususnya para pembaca tercinta.***

Editor: Muhammad Abdul Rosid

Tags

Terkini

Terpopuler