Network
INFOSEMARANGRAYA.COM – Akhir tahun lalu, program yang memanfaatkan perkembangan teknologi digital metaverse sebagai cara lain untuk mengunjungi Kabah diluncurkan.
Program yang ditujukan untuk mempermudah umat muslim menjalankan salah satu kewajiban ibadah haji tersebut mendapatkan berbagai reaksi pro kontra.
Pasalnya program haji virtual ini membuat para jemaah haji bisa merasakan pengalaman menuju Kabah tanpa harus hadir di Arab Saudi secara fisik.
Baca Juga: Kerajaan Arab Saudi Bangun Kabah di Metaverse, Apakah Bisa Haji Virtual? Turki: Itu Bukan Haji
Pada Desember lalu Pemerintah Arab Saudi meluncurkan sebuah program metaverse yang memungkinkan para jamaah haji melaksankan ibadahnya secara virtual.
Ibadah haji virtual yang merupakan sebuah program yang memanfaatkan kemajuan teknologi digital metaverse tersebut dinamai dengan Virtual Hacerulesved atau Hajar Al-Aswad Virtual.
Program ini diluncurkan oleh Imam Besar Kabah, Abdurrahman Sudeyis yang bekerjasama dengan Kementerian Pameran dan Museum Arab Saudi dan Universitas Umm Al-Qura.
Baca Juga: Haji Faisal tercengang ketika Fuji diisukan habiskan Rp 20 Juta dalam sehari
Program ini dinyatakan akan memberikan kesempatan para umat Muslim merasakan kesempatan mengujungi tanah suci melalui VR yang bisa memberikan pengalaman visual, audio, sentuhan bahkan bau.
