Network
INFOSEMARANGRAYA.COM,- Pemerintah resmi melarang adanya Mudik Lebaran 2021 dan melakukan penyekatan di beberapa ruas jalan di Indonesia. Hal ini membuat sejumlah warga Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon terpaksa mudik dari Jakarta ke Cirebon melalui jalur laut menggunakan perahu mereka.
Diketahui, warga yang berprofesi sebagai nelayan rajungan ini berangkat dari Jakarta pada Sabtu 25 Maret 2021. Dan diperkirakan akan sampai di wilayah Cirebon dengan menempuh perjalanan selama 2 hari dua malam. Itupun mengarungi lautan tanpa berhenti.
“Sabtu malam dari Jakarta. Baru pada sampai ke Mundu. Semua dari Jakarta naik perahu,” ujar salah seorang nelayan bernama Hasan.
Baca Juga: Beri Akses Layanan Publik Tanpa Diskriminasi, Kemendagri Rilis E- KTP Khusus Transgender
Baca Juga: Aturan Lengkap Larangan Mudik Lebaran 2021 Beserta Syarat Pengetatannya
Biasanya Hasan dan nelayan lainnya pergi menggunakan bus untuk bolak balik Cirebon- Jakarta. Namun usai pemerintah memberlakukan pengetatan mudik, para nelayan ini memilih jalur laut sebagai alternatifnya.
“Mau pulang pakai bus ke Cirebon, tetapi takutnya disuruh balik lagi. Katanya pemerintah melarang mudik, jadi kita pulang ke Cirebon bawa balik lagi perahu kita ke Cirebon,” ujar Hasan.
Hasan mengungkapkan tujuan dirinya dan nelayan lainnya ke Jakarta adalah untuk mencari rajungan disana. Pasalnya tidak ada rajungan di perairan Cirebon.
Dalam perjalanan mudiknya dari Jakarta ke Cirebon, Hasan tidak sendirian. Ia berangkat bersama rombongan yakni kurang lebih 20 perahu.
Baca Juga: Jangan Mudik! Pemerintah Tetapkan Denda Rp100 Juta Bagi Pelanggar Nekat
“Kalau perahu jarak jauh harus barengan, kita khawatir ada sesuatu kalau sendirian, di laut kan cuacanya tidak menentu,” ungkapnya.
Biaya yang dikeluarkan untuk mudik ke Cirebon dengan perahu terbilang cukup besar. Lantaran biaya solar juga mahal.
“Solarnya antara Rp800 ribu sampai satu juta. Belum untuk makan minum selama di perahu," ujar Hasan.***
