Banyak dari mereka mahir dalam setidaknya dua bahasa, dan sering kali mengejar karir yang sukses di bidang teknik, bisnis, atau kedokteran.
Pada saat yang sama, warga Palestina merupakan populasi pengungsi terbesar di dunia, dengan kasus pengungsian berkepanjangan yang paling lama terjadi.
Lalu bagaimana bisa populasi pengungsi dalam jumlah besar dan bertahan selama puluhan tahun di kamp-kamp pengungsi malah menjadi pengungsi dengan pendidikan terbaik.
Pendidikan adalah Senjata
Puluhan tahun hidup di kamp pengungsian, tak menghalangi orang Palestina untuk mengenyam pendidikan tinggi.
Sejak akhir tahun 1940 an mereka telah berupaya mendirikan kelas-kelas darurat, melanjutkan pelajaran tanpa buku, pena atau perabotan.
Kelas-kelas berjalan di tenda, penampungan kosong, di luar ruangan, bahkan dapur tua sekalipun.
Baca Juga: Lagu yang Menceritakan Tentang Palestina Viral di Sosial Media, Bentuk Dukungan Melalui Nada
Semua dilakukan karena mereka sadar, pendidikan adalah modal yang diperlukan untuk membalikkan pengungsian dan perampasan hak milik mereka.
UNRWA memberikan layanan penting kepada pengungsi Palestina yang terdaftar di Suriah, Lebanon, Yordania, Tepi Barat, dan Jalur Gaza, yang dikenal sebagai "lima ladang."