Tidak jelas apakah kampanye itu, yang oleh surat kabar itu disimpulkan sebagai bentuk menjebak para perwira intelijen Rusia agar membelot dari Putin, adalah teknik rekrutmen yang efisien.
Peter Lapp, mantan pemburu mata-mata FBI, mengatakan kepada WaPo bahwa dia yakin strategi itu brilian.
Baca Juga: Waduh, Rusia Sebut Tentara IT 'Hacker' Ukraina Berpotensi Jadi Pasukan Siber Pro ISIS
“Senang juga melihat FBI menggunakan teknologi abad ke-21 untuk melakukan ini, karena FBI biasanya tidak dikenal dengan kemajuan teknologinya,” katanya.
Ia menambahkan bahwa setidaknya iklan tersebut dapat membuang sumber daya Rusia untuk mencoba mengidentifikasi siapa yang akan mengkliknya.
Raksasa teknologi AS telah berperan penting dalam kampanye Amerika untuk mendiskreditkan alasan pemerintah Rusia menyerang Ukraina.
Mereka berkolaborasi dengan pemerintah Barat dalam melarang media Rusia di berbagai negara Barat.***