Makin Panas, Kini FBI Coba Rektut Diplomat Rusia Agar Beri Bocoran Rencana Putin ke AS

- 24 Maret 2022, 20:07 WIB
Ilustrasi petugas FBI.*
Ilustrasi petugas FBI.* /Reuters /Carlo Allegri

INFOSEMARANGRAYA.COM - FBI baru-baru ini mencoba merektrut diplomat Rusia yang berada di Washington, Amerika Serikat (AS).

Langkah tersebut dilakukan AS agar diplomat Rusia yang membelot dan bergabung dengan FBI dapat membocorkan informasi kepada AS.

Langkah AS itu dilakukan dengan memasang iklan melalui Twitter, Facebook, dan Google dengan menggunakan geolokasi yang menargetkan kedutaan Rusia.

Baca Juga: PM Malaysia Ingin Jadikan Melayu Bahasa Resmi di ASEAN, Netizen Indonesia Langsung Tolak Keras!

Usaha perekrutan FBI itu, seperti yang dilansir dari RT.com, difokuskan pada mata-mata Rusia yang mungkin bekerja di bawah perlindungan diplomatik di kedutaan.

Langkah ini juga sebagai tindak lanjut adanya rencana Presiden Rusia Vladimir Putin dan kepala Dinas Keamanan Luar Negeri Sergey Naryshkin tentang konflik di Ukraina. 

Iklan berbahasa Rusia itu menampilkan foto-foto Putin dan Naryshkin selama pertemuan tersebut dan mendorong pembaca untuk “berbicara terus terang” kepada FBI.

Baca Juga: Penyebab MotoGP Mandalika Gagal dan Kacau Menurut Jurnalis Asing

Tautan tersebut menuju ke halaman web program kontra-intelijen Kantor Lapangan Biro Washington.

Tidak jelas apakah kampanye itu, yang oleh surat kabar itu disimpulkan sebagai bentuk menjebak para perwira intelijen Rusia agar membelot dari Putin, adalah teknik rekrutmen yang efisien.

Peter Lapp, mantan pemburu mata-mata FBI, mengatakan kepada WaPo bahwa dia yakin strategi itu brilian.

Baca Juga: Waduh, Rusia Sebut Tentara IT 'Hacker' Ukraina Berpotensi Jadi Pasukan Siber Pro ISIS

“Senang juga melihat FBI menggunakan teknologi abad ke-21 untuk melakukan ini, karena FBI biasanya tidak dikenal dengan kemajuan teknologinya,” katanya.

Ia menambahkan bahwa setidaknya iklan tersebut dapat membuang sumber daya Rusia untuk mencoba mengidentifikasi siapa yang akan mengkliknya.

Raksasa teknologi AS telah berperan penting dalam kampanye Amerika untuk mendiskreditkan alasan pemerintah Rusia menyerang Ukraina.

Mereka berkolaborasi dengan pemerintah Barat dalam melarang media Rusia di berbagai negara Barat.***

Editor: Alfiansyah

Sumber: RT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah