Network
“Mereka benar-benar berusaha untuk menyampaikan front persatuan – kedua pemimpin telah mengalami hubungan yang memburuk dengan AS dan sekutunya selama beberapa tahun terakhir,” kata Yu, melaporkan dari Beijing. “Dan China telah mengisyaratkan bahwa mereka akan mendukung Rusia secara ekonomi jika AS memberlakukan sanksi yang melumpuhkan.”
Moskow mencari dukungan setelah pengerahan 100.000 tentaranya di dekat perbatasannya dengan Ukraina mendorong negara-negara Barat untuk memperingatkan invasi dan mengancam "konsekuensi berat" dalam menanggapi setiap serangan Rusia.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyebut masalah keamanan Rusia "sah", dengan mengatakan mereka harus "ditanggapi dengan serius dan ditangani".
Pada hari Kamis, Wang mengadakan pembicaraan tatap muka dengan rekannya dari Rusia, Sergey Lavrov, di Beijing sebelum pertemuan Xi dan Putin.
Wang yang dikutip oleh China Daily milik negara mengatakan bahwa Beijing siap untuk bekerja dengan Moskow "untuk memperdalam persahabatan yang telah berlangsung lama dan koordinasi strategis yang komprehensif antara kedua negara".
Baca Juga: Info Loker, PT Petrosea Tbk Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Semua Jurusan pada Februari 2022
Bagi Xi, pertemuan itu adalah pembicaraan tatap muka pertamanya dengan seorang pemimpin dunia dalam hampir dua tahun.
Presiden China belum meninggalkan negara itu sejak Januari 2020, ketika negara itu bergulat dengan wabah COVID-19 awalnya.
Dia sekarang akan bertemu lebih dari 20 pemimpin saat Beijing memulai Olimpiade Musim Dingin yang diharapkan akan menjadi kemenangan kekuatan lunak dan mengalihkan fokus dari peningkatan yang dirusak oleh boikot diplomatik dan ketakutan akan virus corona. Putin adalah pemimpin asing pertama yang mengkonfirmasi kehadirannya pada upacara pembukaan hari Jumat.
