Tujuh Orang Tewas Dalam Ledakan Bom di Sebuah Minibus Afganistan Barat

- 24 Januari 2022, 12:55 WIB
Afganistan sedang alami krisis medis dan belum pulih total, namun bantuan 500 ton terhambat karena adanya pembatasan di Bandara Kabul.
Afganistan sedang alami krisis medis dan belum pulih total, namun bantuan 500 ton terhambat karena adanya pembatasan di Bandara Kabul. /Pixabay/ErikaWittlieb

Keamanan di Afghanistan telah meningkat pesat sejak pertempuran bersenjata selama 20 tahun oleh Taliban berakhir dengan perebutan kelompok itu di ibu kota, Kabul, pada Agustus.

Namun, beberapa serangan telah dilaporkan setiap minggu di seluruh negeri, termasuk beberapa yang diklaim oleh cabang regional ISIL (ISIS), Negara Islam di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K).

ISKP telah dituduh secara teratur menargetkan komunitas Syiah Hazara di negara dengan serangan mematikan, dan daerah di mana ledakan hari Sabtu terjadi di dekat stasiun bus juga dihuni oleh komunitas tersebut.

Baca Juga: Edy Mulyadi Minta Maaf Soal Kalimantan: Tempat Jin Buang Anak Itu Istilah Untuk Tempat yang Jauh

Herat adalah kota terbesar ketiga di negara itu, dekat dengan perbatasan dengan Iran, tetapi tetap relatif damai dalam beberapa bulan terakhir.

Selain kekhawatiran terkait keamanan, ekonomi Afghanistan tetap mengerikan karena dukungan untuk negara itu telah mengering di tengah pengambilalihan Taliban.

Komunitas internasional tetap waspada terhadap kelompok itu dengan Amerika Serikat yang menjatuhkan sanksi pada beberapa pemimpinnya.

Baca Juga: Simak Kabar Terbaru Seleksi PPPK Guru Tahap 3 Tahun 2022 Beserta Cara Pendaftaran dan Syaratnya

PBB memperingatkan hampir 23 juta warga Afganistan – sekitar 55 persen dari populasi – menghadapi tingkat kelaparan yang ekstrem, dengan hampir sembilan juta orang berisiko kelaparan saat musim dingin berlangsung.***

Halaman:

Editor: Alfiansyah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x