Varian Omicron Telah Menyebar di 15 Negara, Dunia Menutup Pintu!

- 1 Desember 2021, 19:05 WIB
ILUSTRASI/ Varian Omicron yang merupakan varian baru dari virus corona SARS-Cov-2 telah menyebar di 15 negara.
ILUSTRASI/ Varian Omicron yang merupakan varian baru dari virus corona SARS-Cov-2 telah menyebar di 15 negara. / Foto: Pixabay/

INFOSEMARANGRAYA.COM- Pada Rabu 1 Desember 2021, Varian Omicron yang merupakan varian baru dari virus corona SARS-Cov-2 telah menyebar di 15 negara.

Data itu berdasarkan GISAID, bahwa sudah ada 15 negara yang melaporkan adanya varian Omicron. 

Kelima belas negara itu antara lain Afrika Selatan, Kanada, Hong Kong, Botswana, Inggris, Belanda, Spanyol, Italia, Belgia, Israel, Australia, Australia, Reunion, Jerman, dan Ceko. Seperti yang telah dikutip dari akun ig @pandemictalks.

Baca Juga: Setelah Kanada, Kini Spanyol Mengumumkan Kasus Pertama Varian Omicron

WHO sebagai Organisasi Kesehatan Dunia menekankan kepada negara-negara agar meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan, serta melaporkan kasus awal atau klaster Omcricon kepada WHO.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri mengatakan belum ada kejelasan apakah Omicron, yang pertama kali terdeteksi di Afrika bagian selatan, lebih mudah menular dibandingkan varian-varian COVID-19 lainnya atau apakah varian itu bisa menyebabkan penyakit lebih parah.

Baca Juga: Moderna Siapkan Vaksin Baru untuk Varian Omicron, Siap Di Awal 2022!

"Data awal menunjukkan bahwa ada kenaikan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit di Afrika Selatan, namun keadaan ini kemungkinan menyangkut jumlah keseluruhan orang yang terinfeksi daripada merupakan akibat infeksi yang spesifik," kata WHO.

WHO mengatakan akan memerlukan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk mengetahui tingkat keparahan Omicron.

Penemuan adanya kasus Omicron ini membuat negara-bangsa negara lain meningkatkan kewaspadaan. 

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Cegah Varian Omicron, Pintu Masuk Internasional di Perketat

Pemerintah negara di seluruh dunia bergegas memberlakukan larangan perjalanan atas kekhawatiran bahwa varian tersebut mungkin kebal terhadap vaksin.

Seorang dokter Afrika Selatan menjadi salah satu orang yang mencurigai adanya jalur berbeda dari virus corona pada Minggu lalu.

Menurutnya gejala-gejala Omicron sejauh ini ringan dan penyembuhannya bisa ditangani di rumah.

Sedangkan Pemerintah Inggris mengatakan akan mengadakan sidang darurat para Menteri Kesehatan kelompok G7 pada Senin untuk membahas perkembangan terbaru.

Baca Juga: Terdapat 2 Kasus Covid Varian Omicron di Kanada, Diprediksi Akan Lebih Tinggi?

Omicron pekan lalu oleh WHO dinyatakan sebagai "varian yang perlu diwaspadai" karena berpotensi lebih mudah menular dibandingkan dengan varian-varian lain.

Afrika Selatan mengecam larangan tersebut dengan menyebutnya tidak adil dan kemungkinan bisa merusak ekonominya.

Afrika Selatan mengecam larangan tersebut dengan menyebutnya tidak adil dan kemungkinan bisa merusak ekonominya.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Minggu, mengatakan pemerintahnya sedang mempertimbangkan untuk menerapkan kewajiban vaksinasi COVID-19 pada warga di tempat-tempat dan dengan kegiatan tertentu.

Ramaphosa mengecam negara-negara Barat yang kaya atas larangan perjalanan yang mereka terapkan.

"Larangan perjalanan itu tidak berdasarkan prinsip keilmuan, juga tidak akan efektif dalam menghindarkan penyebaran varian ini," katanya.

"Satu-satunya adalah hanya akan semakin merusak ekonomi negara-negara yang terdampak dan mengecilkan kemampuan mereka untuk menangani pandemi."***

Editor: Asri Aulia Rachmawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah