Network
INFOSEMARANGRAYA.COM – Sejak pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan, virus corona Omicron langsung menjadi perhatian global.
Sebelumnya para ilmuwan di Afrika Selatan pada hari Kamis, 25 November 2021 mengidentifikasi varian virus corona baru. Varian terbaru ini disebut B.1.1.529, sekarang bernama Omicron.
Virus ini dapat bermutasi sangat cepat dan dapat meningkatkan resiko infeksi ulang.
Baca Juga: Aturan Lengkap PPKM Level 3 Jelang Natal dan Tahun Baru yang Wajib Kamu Ketahui, Dilarang Cuti?
Profesor de Oliveira, Direktur Penelitian dan Inovasi KwaZulu-Natal Afrika Selatan menyatakan varian Omicron memiliki 10 mutasi, lebih banyak daripada varian Delta yang sangat menular.
Banyaknya mutasi ini kemungkinan besar berasal dari satu pasien yang tidak mampu mengalahkan virus. Namun, ini tidak berarti bahwa jumlah mutasi secara otomatis buruk.
Penting untuk mengetahui peran apa yang dimainkan masing-masing mutasi ini. Namun, kekhawatiran saat ini adalah bahwa virus tersebut sangat berbeda dari bentuk aslinya yang muncul di Wuhan, China.
Baca Juga: Syarat Perjalanan Internasional Terbaru SE Nomor 23 Tahun 2021, WNA Dilarang Masuk ke Indonesia
Hal ini berarti bahwa vaksin yang dirancang untuk mengobati jenis virus awal ini mungkin kurang efektif.
