Pada Senin, 8 November 2021 dilansir dari washingtonpost.com Badan Cuaca Nasional China berpendapat bahwa, cuaca dingin ekstrem yang terjadi disebabkan oleh fenomena iklim La Nina.
Fenomena ini disebabkan oleh interaksi permukaan laut dan atmosfer di Samudra Pasifik, yang terjadi karena sebelumnya massa air yang berada di bawah permukaan Samudra Pasifik terakumulasi, sehingga menyebabkan sebagian besar air menjadi lebih dingin dari biasanya.
Sekitar 190 jalan raya di sembilan provinsi di China utara ditutup selama akhir pekan dan setidaknya tiga provinsi menutup sekolah.
Baca Juga: Negara dengan Jumlah Pembeli Online Terbanyak di Asia Tenggara Tahun 2021
Lebih dari sebulan yang lalu, krisis pasokan batu bara terjadi. Hal ini dikarenakan melonjaknya permintaan listrik dari industri menyebabkan pemadaman di timur laut China yang membuat pemerintah daerah terpaksa membatasi penggunaan listrik.
Pada Senin, 1 november 2021 pukul 23:00 waktu setempat, Pemerintah China melalui departemen perdagangan menghibau semua warga untuk mempersiapkan kebutuhan sehari-hari mereka jika terjadi keadaan darurat. Pernyataan itu dikeluarkan setelah wabah Covid-19 dan hujan lebat terjadi.
Namun, surat kabar yang didukung Partai Komunis, Economic Daily, mengatakan warganet untuk tidak memiliki "imajinasi berlebihan". Tujuan dari himbauan adalah untuk memastikan warga tidak lengah jika terjadi lockdown di daerah masing-masing.
Baca Juga: Negara dengan Jumlah Pembeli Online Terbanyak di Asia Tenggara Tahun 2021
Kementerian Perdagangan China mendesak pemerintah daerah untuk selalu memastikan pasokan pangan dan harga yang stabil serta memberikan peringatan dini terkait masalah terbatasnya pasokan pangan.
Selain itu, kasus Covid-19 yang terjadi dari barat laut hingga timur laut China dianggap mengancam pasokan pangan. Pekan lalu, harga mentimun, bayam, dan brokoli naik dua kali lipat dibandingkan awal Oktober.