Militer Sudan Sebut Terpaksa Rebut Kekuasaan untuk Cegah Perang Saudara

- 27 Oktober 2021, 12:15 WIB
Ilustrasi Militer
Ilustrasi Militer /pixabay/Pexels

INFOSEMARANGRAYA.COM - Panglima angkatan bersenjata Sudan membela perebutan kekuasaan oleh militer ntuk menghindari perang saudara setelah membubarkan pemerintahan.

Langkah tersebut agaknya menimbulkan demonstrasi yang menentang pengambilalihan militer tersebut.

Petinggi Militer Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan mengatakan bahwa militer tidak punya pilihan selain mengesampingkan politisi yang menghasut melawan angkatan bersenjata.

Baca Juga: Pejabat Sebut Keluarnya Militer Amerika Serikat dari Suriah Dalam Waktu Dekat Tidak Mungkin

Pengambilalihan militer menjadi langkah yang menghentikan transisi Sudan ke demokrasi setelah pemberontakan rakyat menggulingkan pemimpin lama Omar al-Bashir dua tahun lalu.

"Bahaya yang kita saksikan minggu lalu bisa membawa negara itu ke dalam perang saudara," kata al-Burhan, merujuk pada demonstrasi menentang prospek kudeta.

Menurutnya, Perdana Menteri Abdalla Hamdok yang ditahan yang ditahan  bersama dengan anggota kabinetnya yang lain, tidak dilukai dan telah dibawa ke rumah al-Burhan sendiri.

Baca Juga: Berencana Kunjungi AS dalam Waktu Dekat? Sekarang Wajib Vaksinasi Covid-19

“Perdana menteri ada di rumahnya. Namun, kami takut dia dalam bahaya sehingga dia ditempatkan bersama saya di rumah saya.” ujar al-Burhan.

Halaman:

Editor: Alfiansyah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah