Beberapa netizen juga mengklaim UE munafik karena mereka membawa Hungaria ke Pengadilan sebab memberikan diskriminasi komunitas LGBTQ+ namun juga mengenaka diskriminasi umat Muslim dengan melarang jilbab di tempat kerja.
"Uni Eropa pergi ke Afghanistan untuk membebaskan perempuan tetapi ingin menindas sebagian perempuan di rumahnya sendiri," tulis seorang netizen.
Laporan dua kasus terkait Pemakaian jilbab dari Jerman kemudian direspon oleh ECJ yang mengeluarkan keputusan tentang Pemakaian jilbab tersebut.
Dua wanita Muslim menjadi korban pada kasus tersebut. Salah satu bekerja sebagai kasir di rantai toko obat Mueller dan satunya sebagai pengasuh kebutuhan khusus.
Baca Juga: Curhatan Sedih Pelajar SD Gara-Gara PPKM Darurat, Ganjar Pranowo Kirim Bantuan Beras
Keduanya dilaporkan memutuskan memakai jilbab setelah kembali dari libur cutinya. Sementara sebelumnya awal bekerja mereka tidak mengenakan jilbab.
Majikan dari kedua wanita tersebut memberitahu mereka demi netralitas, tidak boleh memakai jilbab.
Pada kasus yang menimpa pengasuh, ECJ memutuskan bahwa tidak ada diskriminasi, sebab sang majikan juga meminta seorang karyawan Kristen untuk melepaskan liontin salib yang ia kenakan.***