Tiongkok Tingkatkan Angka Kelahiran, Warga Trauma dan Kecam Pemerintah

- 2 Juni 2021, 19:16 WIB
Ilustrasi kelahiran bayi di Tiongkok
Ilustrasi kelahiran bayi di Tiongkok //Pixabay/

Sementara itu, pengguna Weibo dengan nama akun Jia Shuai mengaku sebagai anak yang dianggap ilegal yang tumbuh di kawasan pedesaan, dia terpaksa harus melompat ke kolam demi bersembunyi dari petugas keluarga
berencana.

"Jika Anda tidak dapat membayar denda, beberapa pejabat akan mengosongkan rumah Anda dan membawa pergi binatang peliharaan Anda. Kenangan yang aneh,” tulisnya.

Pengguna lain mengklaim adik perempuannya masih hidup hingga kini karena jasa seorang dokter. Dokter penuh kasih itulah yang membiarkan ibunya melarikan diri dari rumah sakit, setelah dia diharuskan melakukan aborsi saat hamil delapan bulan.

Baca Juga: Tips Caramel Bread Popcorn Ala Jaemin NCT, Temani Kamu Menonton Film

Organisasi hak asasi manusia, Amnesty International, mengatakan kebijakan itu, masih merupakan pelanggaran hak seksual dan reproduksi.

"Pemerintah tidak memiliki urusan untuk mengatur berapa banyak anak yang dimiliki orang. Dari pada'mengoptimalkan' kebijakan kelahirannya, Tiongkok seharusnya menghormati pilihan hidup masyarakat dan mengakhiri kontrol invasif dan hukuman atas
keputusan keluarga berencana,”kata kepala tim Amnesty International Tiongkok, Joshua Rosenzweig***

Halaman:

Editor: Eko Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x