Konflik Palestina dan Israel: Apa Dampak Buruk Bagi Amerika Jika Memutus Hubungan dengan Sekutu Setianya Ini?

16 November 2023, 15:57 WIB
Ilustrasi - Konflik Palestina dan Israel: Apa Dampak Buruk Bagi Amerika Jika Memutus Hubungan dengan Sekutu Setianya Ini? /Foto: Pexels/Mohammed Abubakr/

INFOSEMARANGRAYA.COM - Dimana ada kabar konflik Palestina dan Israel, disitu ada reaksi Amerika yang sedang mendukung sekutunya.

Negara dengan julukan Paman Sam ini adalah negara yang berkontribusi terhadapa pendirian PBB, organisasi yang menjaga keamanan dunia, namun, sampai saat ini belum ada aksi nyata untuk meredakan konflik Palestina dan Israel yang sudah terjadi sejak 1948.

Meskipun warga Amerika sudah melakukan demonstrasi agar ada gencatan senjata pada konflik Palestina dan Israel, namun negara Adidaya ini masih setia untuk mendukung sekutunya.

Baca Juga: PBNU Serukan Masyarakat untuk Dukung Penyelesaian Konflik Israel dan Palestina, Berikut Pernyataannya!

Seandainya Amerika memutus hubungan dengan Israel agar terlihat netral, apa dampak buruknya bagi negara serikat ini? Yuk simak artikel berikut

1. Kehilangan Sekutu Strategis di Timur Tengah

Israel bukan hanya sekutu strategis di Timur Tengah, tetapi juga mitra yang signifikan dalam pengembangan teknologi militer dan keamanan.

Memutus dukungan kepada Israel dapat merugikan kepentingan strategis dan militer Amerika Serikat di kawasan tersebut.

2. Ketidak Pastian Politik dalam Negri

Diaspora Yahudi di Amerika turut membawa negara ini menjadi negara Adidaya.
Bahkan diaspora Yahudi ini berhasil membentuk jaringan antar sesama Yahudi dibidang politik, yang disebut dengan Lobi Yahudi. Lalu mereka membentuk Organisasi AIPAC (American Israel Public Affairs Committe).

Dimana organisasi tersebut dapat mempengaruhi anggota kongres dan para senator agar kebijakan yang dibuat tidak bertentangan dengan kepentingan Israel.

Baca Juga: Bumi Gaza Palestina, Tempat Lahirnya Para Penghafal Quran: Hafidz di Tengah Perang, Begini Caranya

3. Berpengaruh pada Perekenomian dan Perdagangan

Diaspora Yahudi turut membawa AS menjadi negara kapitalis dengan kekuatan ekonomi yang besar dibandingkan dengan negara lain.

Sektor industri negara ini juga banyak yang dikuasai oleh orang-orang Yahudi. Seperti industri persenjataan
Amerika akan selalu berdiri dibelakang Israel dan akan membantu setiap kebutuhan senjata untuk melawan musuhnya.

Memutus hubungan dengan Israel, pastilah akan berpengaruh pada perekonomian dan perdagangan bagi Amerika sendiri.

4. Resiko Keamanan Negri Meningkat

Sebagai sekutu, Israel adalah agen inteligent yang cukup mumpuni bagi Amerika.

Negara Paman Sam ini telah lama berkonflik dengan Iran, dan Israel adalah sekutu yang cukup "cerdik" untuk diajak bekerjasama demi keamanan negara Amerika sendiri. Pengaruh Amerika di PBB dan Komunitas Internasional.

Israel adalah subjek kontroversi di dunia internasional, dan Amerika Serikat telah menjadi pendukung utamanya di forum-forum internasional seperti PBB.

Seperti yang telah diketahui, banyak konflik yang terjadi di Timur Tengah. Namun, yang paling disorot oleh dunia adalah konflik palestina dan Israel.

Baca Juga: Tujuan dan Manfaat Untuk Indonesia Memberikan Beasiswa Kepada Mahasiswa dari Palestina, Simak Selengkapnya!

5. Pengaruh Amerika di PBB dan Komunitas Internasional.

Israel adalah subjek kontroversi di dunia internasional, dan Amerika Serikat telah menjadi pendukung utamanya di forum-forum internasional seperti PBB.

Seperti yang telah diketahui, banyak konflik yang terjadi di Timur Tengah. Namun, yang paling disorot oleh dunia adalah konflik palestina dan Israel.

Memutus hubungan dengan Israel dapat merugikan pengaruh dan kemampuan AS untuk membentuk opini internasional terkait isu-isu kunci di Timur Tengah.

Akan ada dampak yang signifikan pada semua sektor di Amerika Serikat jika hubungannya dengan Israel diputus. Diperlukan pula usaha yang besar jika benar-benar direalisasikan.

Dampak-dampak tersebut, tentulah masih menimbulkan kontroversi dengan berbagai pandangan dan tentunya bisa dijadikan sebagai wawasan.***

Editor: Muhammad Abdul Rosid

Tags

Terkini

Terpopuler