Kisah Palestina: Saluran Komunikasi Sempat Mati Total! Mari Mengenal Paltel Layanan Internet Bagi Palestina!

- 8 November 2023, 11:05 WIB
Ilustrasi - Kisah Palestina: Saluran Komunikasi Sempat Mati Total! Mari Mengenal Paltel Layanan Internet Bagi Palestina!
Ilustrasi - Kisah Palestina: Saluran Komunikasi Sempat Mati Total! Mari Mengenal Paltel Layanan Internet Bagi Palestina! /(foto ilustrasi) Freepik/ Vectonauta

 

INFOSEMARANGRAYA.COM - Jalur komunikasi dan internet di Jalur Gaza, Palestina, kembali lumpuh, setelah serangan yang dilancarkan oleh Israel pada pekan lalu, terputusnya layanan terjadi hanya belasan jam berselang, usai serangan besar ke kamp pengungsian Palestina terbesar di Jabalia.

Sekitar ratusan orang tewas dalam serangan Israel ke kamp pengungsian itu, ini bukan pertama kalinya komunikasi dan internet di Jalur Gaza putus, pada akhir pekan lalu, sambungan telekomunikasi di wilayah ini putus, namun ini berhasil dipulihkan, tetapi bukan dipulihkan oleh perusahaan Elon Musk.

Sebelumnya, Elon Musk menjanjikan akan mempulihkan jalur internet serta komunikasi di Jalur Gaza, melalui perusahaannya Starlink, namun akses ini ternyata sudah dipulihkan perusahaan Palestina sendiri, yakni Paltel Group atau Paltel Communication.

Baca Juga: Masjid-Masjid Indonesia di Gaza Palestina: Saksi Mata Jejak Panjang Persaudaraan Abadi Dua Bangsa

Paltel merupakan perusahaan komunikasi terbesar di Gaza yang didirikan di tahun 1995 dari saham gabungan publik, namun perusahaan Paltel ini baru mampu melayani kebutuhan telekomunikasi pada tahun 1999.

Ditandai oleh panggilan pertama yang dilakukan mendiang Presiden Yasser Arafat, tokoh yang dikenal sebagai pembebasan Palestina dari Israel.

Tidak hanya menyediakan layanan internet, Paltel juga mempunyai layanan teknologi informasi, komputasi awan dan layanan keamanan informasi yang ditujukan untuk pemerintah, perusahaan, komersial serta sektor individu.

Dari berbagai sumber, kendati sudah resmi memberi layanan internet di Jalur Gaza pada tahun 1999, Pemerintah Israel menyita peralatan perusahaan pada tahun 2001.

Perusahaan bisa beroperasi kembali, setelah memperkenalkan peralatan dan mengadopsi pertukaran perangkat telepon dengan London, pada tahun 2005.

Halaman:

Editor: Muhammad Abdul Rosid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x