Makin Parah! 358 Nakes di Kudus Terkena Covid-19: RS Butuh Tenaga Tambahan

5 Juni 2021, 19:08 WIB
Ilustrasi tenaga kesehatan (nakes). /Dok. covid19.go.id.

INFOSEMARANGRAYA.COM,- Kasus Covid-19 di Kudus makin parah, bahkan sebanyak 358 tenaga kesehatan (nakes) ikut terkena Covid-19. 

Menurut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Nasiban menyebut bahwa dari 358 nakes yang terkena Covid-19 terdiri dari 30 orang dirawat, 307 isolasi mandiri dan 21 orang sudah dinyatakan sembuh.

Hingga kini, pasien terpapar Covid-19 terus mengalami peningkatan secara signifikan dan membuat banyak rumah sakit (RS) di Kudus kekurangan tenaga kesehatan.

Baca Juga: Dongkrak Pembayaran Pajak Restoran, Bapenda Semarang Gelar Program 'Makan Kenyang Dapat Hadiah'

Baca Juga: Spiderman Copot Baliho yang Tak Bayar Pajak, Bapenda: Ini Penertiban Bagi Warga Semarang

"Banyak rumah sakit, termasuk RSUD Kudus, Mardi Rahayu, RSI, dan RS Kumala Siwi yang perlu bantuan tenaga kesehatan,” kata Direktur RSUD dr Loekmonohadi Kudus Abdul Aziz Achyar, Jumat 4 Juni 2021.

Aziz menuturkan sejauh ini sudah diterjunkan tambahan tenaga kesehatan dari Pemprov Jateng dan Pemerintah Pusat untuk membantu mengatasi lonjakan pasien Covid-19.

"Pertama tenaga penyakit dalam, kemarin dapat dari provinsi. Kedua, dokter paru. Sebagian ada dokter umum. Intinya sudah ditindaklanjuti. Kemarin empat orang dokter spesialis paru dan penyakit dalam. Perawat juga mulai ditambah. Pertama, ada 13 perawat, kemudian 30 orang," jelas Aziz.

Baca Juga: Pemkab Kudus Minta Masyarakat Tetap di Rumah Saja Akhir Pekan Ini, Ini Sanksinya Jika Melanggar

Baca Juga: 8 Nakes Positif Covid-19, Puskesmas Wedarijaksa I Pati Ditutup

Meski begitu, bantuan tenaga kesehatan yang diterjunkan dirasa belum mencukupi.

"RS Mardi Rahayu masih membutuhkan 30 orang, RSUD masih membutuhkan 40 orang. Kemudian beberapa rumah sakit. Dokter umum juga membutuhkan karena banyak yang terpapar, seperti RS Aisyah dan RS Kumala Siwi,” ungkapnya.

Evaluasi pelayanan juga sudah dilakukan oleh pihak rumah sakit, mulai dari pelayanan IGD hingga menetapkan zona merah pada ruang isolasi. 

Untuk mengatasi lonjakan ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga telah mengirimkan 20 dokter yang ditugaskan di sejumlah rumah sakit di Kudus. ***

Editor: Eko Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler