INFO SEMARANG RAYA - Banjir yang melanda Kabupaten Demak sejak Senin malam telah menyebabkan kekhawatiran di berbagai wilayah akibat tanggul yang jebol, limpahan sungai, dan air kiriman dari kawasan atas.
Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh pemukiman penduduk tetapi juga meluas hingga ke areal pertanian. Tinggi air berkisar antara 30 cm hingga 100 cm, mengakibatkan kerugian yang cukup besar.
Menurut hasil asesmen sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), beberapa titik tanggul yang jebol tercatat di beberapa lokasi, antara lain di Dukuh Mangun, Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen, serta di Dukuh Ngemplik, Desa Sidorejo, dan beberapa titik lainnya seperti di Desa Pilangwetan dan Desa Kalianyar dilansir dari Instagram Kominfo_demak.
Baca Juga: Pray For Gubug 2024: Banjir Melanda Jalur Utama Semarang-Purwodadi Akibat Meluapnya Sungai Tuntang
PlT Kepala Pelaksana BPBD Demak, M. Agus Nugroho LP, dalam laporannya menyebutkan bahwa wilayah yang terdampak meliputi 4 kecamatan, yakni:
Kecamatan Karangawen:
Desa Rejosari
Desa Sidorejo
Wilayah pertanian yang terdampak mencakup:
Tanaman Padi: 105 Ha dengan usia tanam 40-60 hari
Tanaman Jagung: 95 Ha dengan usia tanam 70-80 hari
Tempat pengungsian yang tersedia di Masjid Al Ikhlas RT 01 RW 05 Dk. Cabean Kidul, Desa Sidorejo, Karangawen, dan UPTD.
Baca Juga: Eksplorasi Potensi Desa Wisata Pilangwetan Kebonagung: Kunjungan Dinas Pariwisata Kabupaten Demak
Kecamatan Kebonagung:
Desa Pilangwetan: Sawah terdampak mencapai ± 75 Ha, juga terdapat 6 sekolah, 1 masjid, dan kantor kelurahan yang terkena dampak.
Desa Kebonagung: Terdapat rembesan tanggul dan pergeseran tanggul sepanjang ± 10 meter.