Pernah Dikhianati Sahabat, Gimana Rasanya? Enak Nggak?

- 15 Agustus 2023, 13:48 WIB
Jika dikhianati, apa yang harus dilakukan?
Jika dikhianati, apa yang harus dilakukan? /hasca/pixabay

Pilih yang bisa dipercaya, jangan asal buka rahasia
Pilih yang bisa dipercaya, jangan asal buka rahasia pixabay

Tapi kalau Anda juga merasa nggak nyaman dan ingin mengakhiri kepercayaan yang selama ini sudah Anda berikan, ya berhentilah untuk bicara bebas dengannya. Tapi masih berteman biasa. Nggak lebih dari itu, apalagi sampai membagi rahasia. Nggak lagi...

Perubahan lainnya adalah sikapnya yang mulai tertutup dan tak mau berbagi. Dia yang dulunya suka cerita tentang cinta dan keluarga, sekarang nggak lagi. Dia lebih suka menyendiri dan asyik dengan HPnya. Ada sesuatu yang tak mau dibagi karena ia menciptakan ketidaknyamanannya sendiri.

Bukan karena dia nggak punya cerita, tapi dia sebenarnya merasa bersalah untuk hal tertentu. Hanya saja, cara dia mengakui kesalahan adalah dengan diam dan menyendiri. Dengan cara itu, ia akan merasa benar karena merasa selama ini sudah diam. Ia berharap bahwa agar dalam beberapa waktu ke depan, Anda bisa paham dan tidak menyalahkan dia karena kesalahannya sendiri. Jika Anda pemaaf, pasti akan mengatakan semua sudah selesai, kita jalin lagi hubungan ini. Mendengar kalimat itu, pastinya dia lega dan merasa kalau kesalahannya sudah dimaafkan, atau dilupakan sama sekali.

Perubahan berikutnya adalah tidak diterimanya lagi telepon Anda. Pesan singkat Anda hanya dibaca tapi nggak dibalas. Kalau mau lebih marah lagi, kontak Anda diblokir, status dihidden, nomor kontak dihapus, dan Anda dimasukkan ke dalam daftar hitamnya. Yang salah dia, tapi Anda yang diblokir, itu sudah biasa. Namanya juga orang gengsi ngakui kesalahan, ya begitulah caranya. Sebenarnya, ia sedang bingung sendiri mau apa. Ingin ketemu Anda dan bicara baik-baik tapi dia khawatir kalau Anda nggak menerima. Takut kalau Anda akan mengupas kesalahannya. Cemas jika Anda bicara ke sana ke mari tak terkendali. Pokoknya kuatir dan malu saja isinya.

Tiap kali Anda menelepon, tak pernah diangkat. Anda berniat ingin bikin janji ketemuan, tapi susahnya minta ampun. Anda padahal ingin mengembalikan situasi seperti sedia kala – meskipun akan ada batasan sharing rahasia – tapi Anda ingin semua ini berlanjut. Tapi upaya Anda sepertinya sia-sia hingga entah kapan. Sampai-sampai, suasana lebaran pun tak mampu mengembalikan keadaan seperti sediakala, sehingga inilah yang bikin Anda makin cemas. Ya aneh saja, wong dia yang salah, kok Anda yang cemas. Tapi itu pun kalau Anda sedang berhati mulia.

Jika semua pertanda tadi memang terbukti, Anda bisa mengambil sikap bijak. Tapi jika dugaan Anda keliru, salah, dan nggak berdasar, cobalah untuk jantan mengakui bahwa Anda telah salah menilai. Semoga saja Anda tidak kapok atau jera jika akan melanjutkan persahabatan dengannya.

 

Halaman:

Editor: Hascaryo Pramudibyanto

Sumber: hasca


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah