Pernah Dikhianati Sahabat, Gimana Rasanya? Enak Nggak?

- 15 Agustus 2023, 13:48 WIB
Jika dikhianati, apa yang harus dilakukan?
Jika dikhianati, apa yang harus dilakukan? /hasca/pixabay

INFO SEMARANG RAYA - Punya sahabat itu enak, kalau pas enak. Kalau pas nggak enak ya gimana lagi, wong nggak enak. Sahabat yang enak itu adalah sahabat yang bisa menyimpan rahasia. Itu paling enak. Kalau mau cerita apa-apa, kita merasa aman karena rahasia kita dipegang sahabat kita. Mau ngajak dia jalan-jalan, juga nyaman. Diajak makan mau, diajak renang juga mau, diajak yang seneng-seneng pasti mau.

Tapi kalau diajak sedih nggak mau, ya jangan dijadikan sahabat. Cukup teman saja. Atau malah cukup kenal saja. Anda bisa membuat ketentuan sendiri bahwa yang boleh jadi sahabatku adalah yang mau diajak sedih dan senang. Diajak senang, semua orang juga mau. Kalau diajak sedih, belum tentu semua orang mau. Kalau diajak senang nggak mau, patut dipertanyakan ini: orang apa bukan.

Ketika kebahagiaan dan kesuksesan menghampiri Anda, dia juga turut senang, bahagia, dan bukan pura-pura bahagia. Pokoknya jangan lupa bahagia. Bahayanya kalau pas Anda bahagia, dan malah kelihatan kecewa, pelan-pelan tinggalkan saja orang macam ini. Orang yang kelihatan pura-pura bahagia, juga bisa diketahui tanda-tandanya.

Beberapa tanda fisik yang bisa kita ketahui jika sahabat kita berubah sikap, yaitu dengan mencermati pandangan matanya. Ini tanda paling mudah sebab kontak mata menjadi penanda seseorang sedang berbohong atau tidak. Jika biasanya Anda berbicara dan ditatap langsung, ada kontak mata langsung, maka itu tandanya Anda sedang diterima isi pembicaraannya. Tapi jika dia mulai berpaling, membuang pandangan, tidak ada kesan menerima pembicaraan Anda, atau berpura-pura memainkan sesuatu di tangannya, berarti dia sedang tidak respek terhadap Anda.

Sahabat seiring sejalan, semua sudah ditumpahkan
Sahabat seiring sejalan, semua sudah ditumpahkan pixabay

Saya pernah mengalami hal ini ketika berbicara dengan seseorang, yang dalam kurun waktu satu dua bulan, menunjukkan salah satu tanda-tanda itu, ternyata benar. Pada satu saat tertentu, ia berbohong, berkhianat, dan membuka rahasia yang kami sepakati. Setelah itu, ya seketika saja saya tidak mempercayai. Tidak ada lagi kesempatan membuka diri dengan teman saya itu. Lebih baik saya tidak percaya lagi daripada rahasia saya bocor ke mana-mana, meluber nggak terkendali, dan disebarkan tanpa ampun.

Tapi anehnya, ketika saya konfrontasi dengan beredarnya rahasia itu, dia nggak mengakui sama sekali. Padahal selama ini hanya dia yang saya beritahu. Repot juga punya teman macam ini.

Tanda berikutnya adalah adanya perubahan suara atau nada bicara, yang semula lembut dan bersahabat, sekarang nggak lagi. Sekarang berubah jadi lebih tinggi nadanya. Jadi nggak lembut lagi. Dugaan yang patut ditujukan pada perubahan ini adalah sahabat Anda sedang risau dan panik. Ia merasa lebih khawatir dari biasanya karena sedang menutupi sesuatu, sedang menyembunyikan sesuatu. Malah kadang-kadang ia juga tega mengatakan kalau Anda sedang mencurigai dia. Situasi persahabatan Anda yang semacam ini bisa masuk kategori gawat. Konflik batin antara Anda dengan dia sedang memuncak.

Jika Anda berniat mengembalikan seperti situasi semula, cobalah mundur diri sejenak, untuk beberapa saat. Situasinya sangat tidak memungkinkan untuk berdamai. Menahan waktu untuk beberapa saat akan terasa lebih ringan, dan membuka udara segar, siapa tahu ke depannya makin baik.

Halaman:

Editor: Hascaryo Pramudibyanto

Sumber: hasca


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x