Baca Juga: Bawa Ganja Sintetis Tembakau Gorila, Karyawan PLTS Ditangkap BNNP Jateng
"Silahkan parkir di luar itu dengan tarif progresif yang telah ditentukan," sambung Hendi.
Hendi meminta pencanangan Hari Angkutan Umum ini dikaitan dengan menjaga lingkungan sekitar dengan mengurangi emisi gas buang kendaraan yang setiap harinya memenuhi jalanan Kota Semarang.
"Kita akan mencoba mengurangi kendaraan pribadi, dengan cara bisa dengan gowes atau memakai transportasi umum, ketika kendaraan pribadi tidak digunakan maka akan semakin mengurangi gas emisi atau polusi di Semarang akan berkurang," ungkapnya.
Baca Juga: Cemburu, Pria Ini Tega Masukan Ulekan Cabe ke Kemaluan Istrinya, Ada 12 Aksi Brutal Lain
Selain itu, faktor ekonomi dengan meningkatkan kembali penghasilan pekerja angkutan umum yang terseok-seok di masa pandemi, membuat Hendi mengeluarkan kebijakan ini.
"Kami sarankan setiap hari Selasa selama satu bulan ini kita pakai angkutan umum, tujuannya selain dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup, emisi gas buang akan berkurang, dan bisa membangkitkan teman-teman yang bergerak di bidang transportasi publik yang sedang lesu di masa pandemi seperti ojek konven atau online, atau angkutan umum lainnya, BRT juga kita pakai kebijakan bisa membayar pakai botol plastik," paparnya.***