INFO SEMARANG RAYA - Cerpen ini menceritakan lanjutan kisah tentang Buyung pernah membaca salah satu kalimat di buku salah satu penulis terkenal Indonesia yang intinya adalah hidup itu tentang sebab dan akibat.
Dalam cerpen ini, Buyung merasa lelah dengan kondisi bolak-balik seperti ini. Ia ingin selalu bahagia tanpa merasakan kesedihan.
Sebelumnya...
Pakcik Madang adalah adik dari ibunya. Madang menemukan Buyung dan membawanya ke rumahnya di desa. Sebenarnya, Madang mengikuti kakaknya waktu itu. Tak tega rasanya melihat bayi merah itu dibuang oleh ibunya sendiri.
Baca Juga: Cerpen Inspiratif Islam: Persahabatan dan Berkah Zakat
Buyung diasuhnya sejak itu. Tak pernah sebersit pun rasa benci hadir dalam dirinya. Justru, ia merasa bersalah karena tak bisa memenuhi kebutuhan Buyung hingga anak itu harus bekerja setelah sekolah.
“Pakcik, terima kasih sudah memungutku dulu,” ujar Buyung tiba-tiba.
Pakcik Madang terkejut mendengar kalimat Buyung. “Mengapa menggunakan kata memungut, Yung. Kau kasar sekali,” Pakcik Madang berusaha meredam keterkejutannya.
“Pakcik, aku ingin mengatakan sesuatu,” kata Buyung selanjutnya.