Mengapa 1 Mei Diperingati Sebagai Hari Buruh? Kenang Kerusuhan Berdarah di Haymarket Chicago

- 27 April 2023, 18:51 WIB
1 Mei Sebagai Hari Buruh
1 Mei Sebagai Hari Buruh /

INFOSEMARANGRAYA.COM - Mengapa 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh? Kenang kerusuhan anarkis Haymarket di Chicago.

Tanggal 1 Mei telah ditetapkan secara resmi sebagai May Day atau populer dikenal sebagai Hari Buruh internasional.

Adapun di Indonesia sendiri peringatan Hari Buruh ditetapkan sebagai libur nasional atau tanggal merah.

Mulanya Hari Buruh ini dilatar belakangi sebagai bentuk reaksi atas revolusi industri di Inggirs, kemudian menyebar sampai ke Amerika Serikat dan Kanada.

Meski sempat dilarang di Indonesia, pada akhirnya peringatan May Day atau Hari Buruh pada tanggal 1 Mei kembali diperbolehkan.

Lantas, mengapa tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Yuk kita simak bersama sejarah Hari Buruh atau May Day di bawah ini.

Baca Juga: Jadwal Rilis Game PC dan Konsol Bulan Mei 2023

Sejarah May Day International

Melansir dari laman resmi RSUD Kabupaten Landak, May Day bermula dari aksi yang dilakukan oleh para buruh di Chicago AS yang menuntut pemotongan jam kerja menjadi lebih ringan.

Sayangnya, bentuk demostrasi para buruh di Chicago AS atas pemangkasan jam kerja menjadi 8 jam sehari setelah sebelumnya 16 jam sehari pada abad ke-19 ini tak digubris.

Pada 1 Mei 1886, Organisasi Federasi Buruh Amerika meminta pekerja di seluruh negeri untuk mogok agar tuntutan 8 jam kerja bisa digubris dan dipenuhi. Para buruh pun mengikuti arahan dari organisasi dan melakukan mogok kerja hinggga beberapa hari lamanya. Kemudian pada 3 Mei 1886.

Aksi yang dilakukan para buruh itu justru berubah menjadi anarkis. Pihak kepolisian dituding memihak penguasa kapitalis dan menyerang buruh yang tengah menggelar aksi demonstrasi di dekat pabrik McCormick Reaper. Sehari berikutnya, 4 Mei 1886 diadakan pertemuan di alun-alun Haymarket, Chicago, Illinois, AS.

Bukan membaik, kondisi saat itu menjadi semakin menegangkan dan kembali terjadi kerusuhan berdarah yang semakin anarkis diantara beberapa pihak yang bersangkutan.

Polisi kembali ikut turun tangan dan memicu bentrokan yang mengakibatkan tewasnya petugas dan warga sipil. Sebuah bom bahkan hingga meledak di antara barisan polisi di tengah huru-hara, tetapi sejarawan mengatakan tidak jelas apakah bom itu ditujukan untuk polisi atau kerumunan warga sipil.

Bom itu pun dikaitkan sebagai sebuah konspirasi pembunuhan, 8 orang ditetapkan sebagai tersangka, meskipun tidak ada bukti keterkaitan mereka dengan bom yang diledakkan. Tak hanya dijadikan tersangka, bahkan 4 dari 8 tersangka itu dijatuhi hukuman gantung, meski banyak protes datang dari berbagai negara.

Sebelum dieksekusi mati, salah satu terpidana bernama August Spies menyampaikan pesan yang cukup menohok "Akan ada saatnya keheningan kita akan lebih kuat daripada riuhnya suara yang Anda bungkam hari ini," kata dia.

Kejadian itu lantas dikenal sebagai Haymarket Affair. Untuk menghormati perjuangan para buruh di Chicago, Konferensi Sosialis Internasional pada 1889 menetapkan 1 Mei sebagai May Day dan hari libur bagi buruh, yang kemudian disebut juga sebagai Hari Buruh Internasional.

Meski sejarahnya berasal dari AS, tetapi negara itu justru tidak mengakui 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional. Mereka memiliki tanggal yang berbeda untuk merayakannya, yakni tiap bulan September.

Baca Juga: Lowongan Kerja Siloam Hospitals Group (SHG) Terbaru April 2023 untuk Lulusan D3 dan S1

Sejarah Hari Buruh di Indonesia

Melansir dari laman resmi Pemerintahan Surakarta, sejarah Hari Buruh baru kembali dihidupkan pada masa reformasi.

Adapun Hari Buruh atau May Day International ini banyak dikumandangkan diberbagai kota untuk mengusung deretan tuntutan keadilan mulai dari kesejahteraan hingga penghapusan sistem alih daya.

Sebagai Presidan pertama di masa reformasi sekaligus menanggapi aksi para buruh, Presiden BJ Habibie melakukan ratifikasi konvensi ILO Nomor 81 tentang kebebasan berserikat buruh.

Pada 1 Mei 2013, terjadi peristiwa sejarah hari buruh yang penting di Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan hari buruh sebagai hari libur nasional. Dari tahun ke tahun, 1 Mei selalu menjadi ajang buruh untuk menuntut hak-haknya, mulai dari upah yang pembayarannya tertunda, jam kerja dan upah yang layak, hak cuti hamil, hak cuti haid, hingga Tunjangan Hari Raya (THR) yang bisa kita nikmati hingga saat ini.

Baca Juga: Asyik Menonton Anaknya Melakukan Penganiayaan, AKBP Achiruddin Hasibuan Dicopot Dari Jabatannya

Nah! Demikianlah ulasan atau sejarah ringkas, mengapa setiap tanggal 1 Mei selalu diperingati sebagai Hari Buruh Internasional.***

Editor: Maruhum Simbolon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x