Elektabilitas Ganjar-Mahfud Merosot Akibat Kerap Kritik Pemerintahan Jokowi? Simak Penjelasan Berikut!

- 24 November 2023, 08:53 WIB
Elektabilitas Ganjar-Mahfud Merosot Akibat Kerap Kritik Pemerintahan Jokowi? Simak Penjelasan Berikut!
Elektabilitas Ganjar-Mahfud Merosot Akibat Kerap Kritik Pemerintahan Jokowi? Simak Penjelasan Berikut! /Instagram @Ganjar_Pranowo/

INFOSEMARANGRAYA.COM - Elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD merosot berdasarkan survei terbaru versi LSI Denny JA dan Indonesian Political Opinion (IPO).

Bahkan, elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD berhasil disalip pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

LSI Denny JA mencatat periode November 2023 elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 40,3 persen, disusul Ganjar Pranowo-Mahfud MD 28,6 persen dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 20,3 persen.

Baca Juga: Cawapres No Urut 3, yang Bersanding dengan Ganjar Pranowo ini, Simak Yuk Latar Belakang Pendidikannya

Berdasarkan survei LSI Denny JA, elektabilitas Prabowo-Gibran terus mengalami peningkatan.

Sementara Ganjar-Mahfud memiliki elektabilitas 36,9 persen pada September lalu, kini elektabilitasnya terjun bebas menjadi 28,6 persen.

Hasil survei yang digelar IPO pada November 2023 juga memperlihatkan pasangan Prabowo-Gibran berada di posisi puncak dengan elektabilitas 36,2 persen.

Sementara elektabilitas personal Anies dengan Muhaimin Iskandar menjadi 34,1 persen. Di sisi lain, personal Ganjar dengan Mahfud menjadi 27,1 persen.

Setidaknya terdapat beberapa faktor yang menyebabkan elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD merosot dan terjun bebas.

Dedi Kurnia Syah mengatakan setidaknya ada dua faktor menonjol yang mempengaruhi turunnya elektabilitas Ganjar-Mahfud.

Baca Juga: Quraish Shihab Membedah Makna Angka 3, Nomor Urut Ganjar Pranowo dan Mahfud MD untuk Pilpres 2024

Pertama, tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Jokowi yang masih cukup tinggi atau hampir menyentuh angka 50 persen.

Di tengah tingginya tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Jokowi, justru capres Ganjar kerap melontarkan kritik terhadap pemerintahan presiden Jokowi tersebut.

Ganjar bahkan memberi nilai 5 terhadap kinerja penegakan hukum di masa pemerintahan Jokowi.

Ganjar justru melakukan kritik-kritik yang menurut saya kontra-produktif jika dibandingkan dengan loyalis atau pemilih-pemilih Ganjar yg sebetulnya sebagian besar adalah loyalisnya Jokowi," kata Dedi.

"Jadi peperangan opini semacam itu saya kira memungkinkan pemilih Ganjar Pranowo kemudian lebih memilih Jokowinya dan itu sudah dipastikan bergerak ke Prabowo Subianto," sambungnya.

Berdasarkan survei, pasangan Ganjar-Mahfud sebenarnya masih menduduki posisi puncak, namun tak lagi dominan.

Tetap yang tertinggi tetapi tidak dominan, bahkan tidak menyentuh angka 60 persen di Jateng, ini menunjukkan bahwa masalah di internal juga, PDIP tidak solid ke Ganjar Pranowo," ujar Dedi.

Baca Juga: Jaleswari Pimpin Deputi Inklusi, Struktur Baru TPN Ganjar Pranowo – Mahfud MD yang Diisi Tokoh Perempuan

Saya rasa dua hal itu yang memungkinkan menjadi faktor kenapa Ganjar menurun dalam periode sejak Juni sampai November," lanjutnya.

Dedi berpendapat Ganjar harus mengubah pola komunikasi politiknya dan tidak menyerang ataupun mengkritik pemerintah.

Terlebih Mahfud MD yang menjadi pasangannya, saat ini juga masih tergabung dalam pemerintahan selaku Menko Polhukam.

Halaman:

Editor: Muhammad Abdul Rosid

Sumber: Vi Azhar Ihsan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x