Titik terang mulai terungkap dan saat Bharada E melakukan pemeriksaan, Bharada E ungkap kebenaran yang sebenarnya terjadi.
Bahwa, tidak ada insiden tembak menembak seperti laporan awal. Kejadian sebenarnya, hanya Brigadir J yang ditembak.
Pelaku penembakan adalah, Bharada E atas perintah dari Ferdy Sambo. Agar seolah-olah terjadi tembak penembak, Ferdy Sambo gunakan senjata api milik Brigadir J.
Senjata api tersebut tidak ditembakkan ke Bharada E melainkan ditembakkan ke dinding berkali-kali agar terkesan saling tembak menembak.
“Inspektur Jenderal Polisi FS menyuruh melakukan dan menskenario peristiwa seolah-olah terjadi peristiwa tembak-menembak di rumah dinas Inspektur Jenderal Polisi Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga,” ujar Andrianto.
Setelah ditetapkannya Ferdy Sambo sebagai tersangka tewasnya Brigadir J, kini public meminta agar Polri mengusut atas motif apa Brigadir J dibunuh.
Terutama pihak keluarga yang ingin kasus Brigadir J ini diusut hingga tuntas dan diketahui atas motif apa Brigadir J dibunuh.
Meskipun motif dibunuhnya Brigadir J masih diusut, namun sudah ditetapkan 4 orang tersangka antara lain, Bharada E, Brigadir RR atau Ricky Rizal, Kuat alias Kuwat, dan Ferdy Sambo.***