Siti Nurbaya: Pembangunan Besar-Besaran Era Jokowi Tak Bisa Dihentikan Atas Emisi Karbon atau Deforestasi

- 5 November 2021, 12:25 WIB
Ilustrasi Deforestasi.
Ilustrasi Deforestasi. /Pexels/Vlad Chetan/

INFOSEMARANGRAYA.COM - Menteri Lingkungan Hidup Indonesia telah menolak sebagai “tidak pantas dan tidak adil” rencana global untuk mengakhiri deforestasi pada tahun 2030, beberapa hari setelah negaranya, rumah bagi sepertiga dari hutan hujan dunia, bergabung dengan 127 negara lain dalam membuat janji deforestasi.

“Memaksa Indonesia untuk [mencapai] nol deforestasi pada tahun 2030 jelas tidak pantas dan tidak adil,” katanya di Twitter, Rabu 3 November 2021.

Kesepakatan pada Senin malam di KTT krisis iklim COP26 bertentangan dengan rencana pembangunan Indonesia dan tujuan global harus disesuaikan, kata Siti Nurbaya Bakar, yang menghadiri KTT di Glasgow.

Baca Juga: Banjir Bandang Tenggelamkan Rumah Warga di Kota Batu Malang, 2 Korban Hilang, Ini Videonya

“Perkembangan besar-besaran di era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau atas nama deforestasi,” katanya, merujuk pada pemimpin Indonesia, Joko Widodo dengan panggilannya.

Komentarnya segera setelah janji tersebut menggarisbawahi tantangan ke depan untuk tujuan deforestasi global, dengan hanya tiga negara – Indonesia, Brasil dan Republik Demokratik Kongo – secara kolektif menyumbang 85 persen dari hutan dunia.

Menambah kebingungan tentang posisi Indonesia, wakil menteri luar negeri negara itu, Mahendra Siregar, pada hari Kamis membantah bahwa nol deforestasi pada tahun 2030 bahkan merupakan bagian dari janji COP26.

Baca Juga: Perahu Penyeberangan Sungai Bengawan Solo Tenggelam, Begini Kronologinya

"Deklarasi yang dikeluarkan sama sekali tidak merujuk pada 'akhiri deforestasi pada tahun 2030'," katanya dalam sebuah pernyataan. “Penting untuk bergerak melampaui narasi, retorika, target sewenang-wenang, dan gigitan suara mereka,” tambahnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa janji tersebut tidak berarti untuk menghentikan deforestasi sepenuhnya tetapi untuk memastikan tidak ada kerugian bersih dari lahan berhutan.

Halaman:

Editor: Maruhum Simbolon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x