BMKG Sebut Bali, NTT dan NTB Berisiko Tinggi Alami Kekeringan

- 8 Oktober 2021, 11:05 WIB
Ilustrasi kekeringan
Ilustrasi kekeringan /Photo by Mike Erskine on Unsplash

INFOSEMARANGRAYA.COM - Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), beberapa bagian wilayah Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur berisiko tinggi mengalami kekeringan.

Menurut hasil pemantauan hingga 30 September 2021 lewat siaran informasi BMKG di Jakarta, Jumat, 8 Oktober 2021, hari tanpa hujan ekstrem panjang terjadi di wilayah Bali, NTB dan NTT.

Menurut BMKG, hari tanpa hujan paling panjang yaitu selama 179 hari terjadi di wilayah Kupang, NTT.

Baca Juga: KPK Datangkan 4 Saksi untuk Proses Penyelidikan Maling Uang Rakyat di Muara Enim

Menurut hasil pemantauan BMKG, hujan kategori rendah (kurang dari 20 mm/10 hari) yang bisa menyebabkan kekeringan meteorologis berpeluang terjadi di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Bali, Maluku, NTT dan NTB.

Kekeringan berpotensi terjadi di Buleleng, Provinsi Bali, Bima, Provinsi NTB serta Belu, Flores Timur, Kupang, Nagekeo, Sumba Barat, dan Sumba Timur di Provinsi NTT.

Selain itu menurut BMKG, daerah Dompu dan Lombok Timur di NTP serta Ende, Ngada, Sikka dan Timortengah Selatan di NTT statusnya siaga menghadapi kekeringan.

Baca Juga: KPK Ingatkan Pelaporan Kepada Saksi Dapat Hilangkan Independensi dan Berdampak Buruk

Sedangkan daerah Maluku Barat Daya di Provinsi Maluku serta Alor dan Timortengah Timur di Provinsi NTT statusnya waspada menghadapi kekeringan.

BMKG menyampaikan imbauan kepada warga untuk mewaspadai kejadian cuaca ekstrem seperti hujan es, hujan lebat dengan periode singkat, dan angin puting beliung pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.***

Halaman:

Editor: Maruhum Simbolon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x