Terbongkar! Uang Jalan Awak Kapal KRI Nanggala 402 Dikatakan Tak Layak, Bahkan Naik Ojek Saja Kurang?

28 April 2021, 12:10 WIB
KRI Nanggala 402. /Instagram.com/@infokomando

INFOSEMARANGRAYA.COM,- Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 masih menyisahkan duka yang mendalam bagi Indonesia. Terlebih lagi keluarga korban yang ditinggalkan. Tentu pengorbanan para awak kapal harus kita acungi jempol lantaran saat menjalankan tugas, nyawa mereka jadi taruhannya. 

Ternyata menjadi seorang prajurit tidak lah mudah. Selain harus bertaruh nyawa, baru-baru ini terungkap uang jalan yang didapat para awak kapal selam KRI Nanggala 402 dikatakan tidak layak nominalnya. 

Hal ini disampaikan Anggota Komisi I DPR RI Sukamta dalam wawancara dengan media TV pada Senin 26 April 2021.

Baca Juga: Siapkan Anggaran 24 Miliar, Tahun Ini Masjid Baiturrahman Simpang Lima Siap Direnovasi, Begini Konsepnya

Baca Juga: Petugas Lakukan 2 Skenario Ini Untuk Evakuasi Pengangkatan KRI Nanggala 402 yang Tenggelam

"Misalnya awak kapal kita yang berlayar seperti Nanggala yang kita semua berduka ini kalau dilihat dari kompensasi kesejahteraannya dalam keadaan normal, itu menurut saya tidak layak sebenarnya," ujarnya. 

Bahkan saking mirisnya, uang jalan yang didapat prajurit per hari saja terbilang tidak cukup untuk biaya transportasi ojek online.

"Kompensasi perjalanan itu per harinya masih untuk naik ojek ke kantor itu enggak cukup gitu lho," ungkap Sukamta.

Meski begitu, Sukamta tidak menyebutkan secara rinci terkait berapa besaran atau nominal kompensasi yang diterima awak kapal. Ia hanya mengatakan jika kompensasi yang diberikan pemerintah masuk dalam kategori tidak layak.

Baca Juga: Perketat Aturan Mudik Lebaran 2021, Hendi Ungkap 4 Point Penting yang Wajib Dipatuhi Terkait Kebijakan Ini

 Baca Juga: Sering Mengantuk dan Lemas Saat Puasa? Begini Pendapat Dokter Soal Penyebabnya

Sukamta menganggap hal ini akan berimbas pada penyatuan anggaran alutsista dan kesejahteraan para awak kapal. Untuk itu ia berharap agar pemerintah perlu memisahkan antara anggaran khusus alutsista dengan anggaran kesejahteraan prajurit.

"Nah kesejahteraan prajurit ini tidak boleh dikorbankan untuk belanja perlengkapan alutsista karena kesejahteraan ini harus terus didorong ya," katanya.

Pemerintah juga perlu merumuskan kebijakan yang mengatur penambahan anggaran alutsista itu sendiri. 

Baca Juga: Bercerai Dari Niko Al Hakim, Rachel Vennya Beberkan Penyebab dan Peluang Rujuk!

Baca Juga: Kode Redeem ML 'Mobile Legends' Terbaru Rabu 28 April 2021, Buruan Klaim Segera Skin Gratisnya

Menurutnya, memang anggaran untuk pengadaan dan pemeliharaan alutsista butuh biaya yang besar. Meski begitu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut jangan sampai mengorbankan para awak kapal yang tengah bertugas di lapangan.

"Untuk belanja alutsista itu harus dengan sebuah kebijakan untuk menambah anggaran bukan diambilkan dari porsi yang ada. Kalau selama ini kan cukup enggak cukup pokoknya sekian silakan dibagi-bagi sendiri sehingga teman-teman TNI ini kesulitan untuk membagi antara kesejahteraan atau alutsista," tegas Sukamta.***

Editor: Eko Nugroho

Sumber: CNN Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler