Network
INFOSEMARANGRAYA.COM - Konflik antara Palestina dan Israel semakin panas, hal tersebut berawal dari serbuan tentara Zionis ke kompleks Masjid Al Aqsa.
Sebanyak 1100 warga Gaza dan pemukim ilegal telah meninggal dunia sejak serangan Gaza ke wilayah Palestina 1948 (kini dicuri Israel).
Kejadian tersebut merupakan dampak dari serbuan yang dilakukan Israel pada kompleks Masjid Al Aqsa Palestina.
Dari peningkatan konflik antara Israel dan Palestina, menyebabkan lebih dari 700 pemukim ilegal meninggal dunia, termasuk 73 tentara.
Bukan hanya itu saja, hal tersebut juga menyebabkan lebih dari 2300 pemukim ilegal dilaporkan luka-luka.
Pada daerah Gaza sendiri, kejadian tersebut telah menyebabkan 436 orang korban meninggal termasuk 91 anak-anak dan 61 perempuan.
Korban keseluruhan mencapai lebih dari 2300 orang luka-luka, jumlah tersebut termasuk 244 anak dan 151 perempuan.
Karena yang menjadi target dari tentara adalah wilayah sipil hal tersebut membuat bayi dan ibu hamil menjadi korban.
Baca Juga: Kebakaran di Gaza Menewaskan 21 Orang: Ribuan Warga Palestina Hadiri Prosesi Pemakaman
Para tentara Zionis menggunakan pesawat tempur yang canggih dalam misinya membuat ratusan serangan mematikan ke jalur Gaza.
Hal tersebut menghancurkan gedung rumah warga serta fasilitas umum yang ada.
Bukan hanya itu, perkebunan, hingga masjid turut terkena dampak dari serangan tersebut.
Pasukan Al Qassam sebenarnya menyerang permukiman Ilegal Israel sebagai respons atas serbuan Tentara Zionis ke kompleks Masjid Al Aqsa.
Tak hanya itu tentara Zionis juga melarang para pemuda Palestina untuk masuk dalam kompleks Masjid Al Aqsa.
Dan juga memaksa para warga Palestina yang memiliki toko di sekitar kompleks Masjid Al Aqsa untuk menutup toko milik mereka.
Bukan hanya sampai disitu pembakaran desa Huwwara, serta penjajahan masih terus berlanjut.
Baca Juga: Ratusan Orang Tergabung dalam Unjuk Rasa Memprotes Tindakan Israel Menyerang di Masjid Al-Aqsa
Serangan kali ini membuat Israel kaget hingga menyatakan perang dengan Palestina.
Hak ini kemudian ditanggapi oleh Masyarakat internasional melalui media sosial maupun aksi turun ke jalan.
Aktivis Sydney merencanakan untuk menggelar dukungan untuk Palestina di Opera House.***
