Konflik Rusia-Ukraina Berlanjut, Selain Ancaman Perang Dunia 3, Ada juga Ancaman Nuklir

- 25 Februari 2022, 07:05 WIB
Ilustrasi reaktor nuklir.
Ilustrasi reaktor nuklir. / Pexels/Marcus Dispelrath

INFOSEMARANGRAYA.COM - Mantan Penasihat Presiden Ukraina, Igor Novikov mengungkapkan potensi bahaya besar atas serangan Rusia. Bukan ancaman Perang Dunia 3 atau WW3, melainkan masalah nuklir.

Seperti yang dilansir dari Al Jazeera, Igor menyebutkan bahwa Ukraina benar-benar dalam keadaan darurat yang juga mengancam benua Eropa.

Menurutnya sudah saatnya Ukraina mendapatkan sokongan bantuan dari NATO dan negara-negara lain untuk mencegah masalah nuklir yang disebutnya sebagai bahaya besar itu terhindarkan.

Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina, Ahli Sebut Sanksi Internasional Tidak Mempan Bagi Putin

"Kami membutuhkan bantuan untuk menjelaskan bahayanya kepada teman-teman kami di Barat," ujar Igor Novikov seperti yang dilansir dari Al Jazeera.

Ia melanjutkan bahwa saat ini diketahui Ukraina memiliki 15 rekator nuklir aktif. Adanya serangan dari Rusia dikhawatirkan dapat membawa Eropa pada masalah nuklir di level yang cukup mengerikan.

"Maksud saya, Ukraina memiliki 15 reaktor nuklir aktif dan limbah nuklir di Chernobyl: satu mortir meleset, dan semua orang di Eropa menghadapi bencana nuklir besar," kata Igor.

Baca Juga: Rusia Lancarkan Serangan ke Ukraina, Netizen Indonesia Khawatir Perang Dunia 3

Bahkan ia tidak segan-segan menyebut benua Eropa dalam bahaya besar akan bencana nuklir jika tidak adanya langkah mengatasi serangan Rusia ke Ukraina tersebut.

Igor meminta agar para pemimpin negara memahami betul permasalahan nuklir di Ukraina yang berpotensi membawa bahaya besar bagi Eropa.

"Saya akan meminta semua orang untuk berbicara dengan perwakilan politik Anda, teman dan rekan Anda. Setiap orang harus memahami bahwa ini bukan hanya tentang Ukraina; seluruh Eropa dalam bahaya besar," tegasnya.

Baca Juga: Di Tengah Ancaman Perang Dunia 3 Imbas Konflik Rusia-Ukraina, Turki Dihadapkan dengan Keputusan Sulit

Hingga kini serangan yang disebut Presiden Rusia Vladimir Putis sebagai operasi militer khusus itu masih berlanjut.

Badan pengungsi PBB mengatakan sekitar 100.000 warga Ukraina telah meninggalkan rumah mereka dan beberapa ribu telah menyeberang ke negara-negara tetangga, terutama Rumania dan Moldova.***

Editor: Alfiansyah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah