Bentrokan Pengunjuk Rasa dan Militer Makin Besar di Ibu Kota Sudan, Korban Tewas Terus Bertambah

- 29 Oktober 2021, 11:25 WIB
Ilustrasi. Pekerja di perusahaan minyak Sudan akan ikut aksi nasional tolak kudeta militer.
Ilustrasi. Pekerja di perusahaan minyak Sudan akan ikut aksi nasional tolak kudeta militer. /REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah

Al-Burhan, seorang jenderal senior selama tiga dekade pemerintahan garis keras al-Bashir, telah memecat enam duta besar Sudan – termasuk untuk AS, Uni Eropa, China dan Prancis – yang telah mengkritik tindakannya.

Baca Juga: Pejabat Sebut Keluarnya Militer Amerika Serikat dari Suriah Dalam Waktu Dekat Tidak Mungkin

Menteri Luar Negeri Mariam al-Sadiq al-Mahdi – yang ayahnya adalah perdana menteri yang digulingkan oleh kudeta al-Bashir 1989 – adalah salah satu dari sedikit pemimpin sipil yang tidak ditahan dan telah menjadi suara kritik terkemuka.

Pada hari Kamis, dia memuji para diplomat – 68 menurut salah satu dari mereka – yang menentang pengambilalihan tersebut, dengan mengatakan bahwa “setiap duta besar bebas yang menentang kudeta adalah kemenangan bagi revolusi”.***

 

Halaman:

Editor: Maruhum Simbolon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x