INFOSEMARANGRAYA.COM - Uni Afrika (AU) sebut pihaknya menangguhkan Sudan dari semua kegiatannya setelah militer di negara tersebut menggulingkan pemerintah transisi yang dipimpin sipil melalui peristiwa kudeta.
Bagian Urusan Politik, Perdamaian, dan Keamanan Uni Afrika mengabarkan penangguhan tersebut sebagai langkah yang diharapkan biasanya diambil setelah kudeta militer.
Badan PAN Afrika mengatakan penangguhan akan dilakukan sampai “pemulihan efektif” dari otoritas transisi yang mengarahkan negara menuju pemilihan.
Baca Juga: Militer Sudan Sebut Terpaksa Rebut Kekuasaan untuk Cegah Perang Saudara
Itu terjadi ketika Bank Dunia juga mengikuti Amerika Serikat (AS) dalam menangguhkan bantuan ke Sudan menyusul pengambilalihan militer yang dikecam secara luas.
Sementara itu, dokter dan para pekerja di perusahaan minyak negara mengatakan mereka akan bergabung dengan kampanye pembangkangan sipil yang diserukan oleh koalisi serikat pekerja melawan perebutan kekuasaan.
Diketahui militer Sudan telah menahan Perdana Menteri Abdalla Hamdok dalam kudeta yang terjadi hanya lebih dari dua tahun ke dalam pengaturan pembagian kekuasaan yang rapuh antara militer dan warga sipil.
Baca Juga: Pasca Kudeta Afghanistan oleh Taliban, Indonesia Alihkan Misi Diplomatik ke Pakistan
Peristiwa kudeta terjadi setelah mantan Presiden lama Omar al-Bashir digulingkan pada April 2019 usai banyaknya protes massa.