Jenderal Abdel Fattah al-Burhan memberlakukan keadaan darurat nasional di seluruh Sudan dan membubarkan pemerintah transisi Hamdok, badan penguasa tertinggi, Dewan Berdaulat, dan otoritas pembagian kekuasaan militer-sipil.
Berita itu mendorong puluhan ribu demonstran pro-demokrasi untuk turun ke jalan-jalan ibu kota, Khartoum, dan kota kembarnya Omdurman.
Baca Juga: Masa Kudeta Myanmar Diperpanjang, Junta Militer Janjikan Pemilu pada Tahun 2023
Menurut Al Jazeera, adanya demonstrasi membuat adanya tembakan oleh pasukan keamanan, dengan setidaknya tujuh orang tewas dan puluhan lainnya terluka.
Para pengunjuk rasa kembali ke jalan-jalan meskipun ada tanggapan kekerasan dari pasukan keamanan. Mereka memblokir jalan dengan membakar ban dan mendirikan barikade saat beraksi.***