Ajak Hamas dan Indonesia Adakan Diskusi, Peneliti Gaza: Indonesia Adalah Negara Kuat

- 27 Mei 2021, 20:17 WIB
Seorang pria membuat lambang dua jari saat berunjuk rasa sebagai solidaritas terhadap warga Palestina di Beirut, Lebanon, pada Minggu, 16 Mei 2021
Seorang pria membuat lambang dua jari saat berunjuk rasa sebagai solidaritas terhadap warga Palestina di Beirut, Lebanon, pada Minggu, 16 Mei 2021 /ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamed Azakir/FOC/djo

INFOSEMRANGRAYA.COM - Israel dan Palestina telah resmi menyetujui kesepakatan gencatan senjata.

Namun, sejumlah pihak menilai gencatan senjata masih belum cukup untuk meredam konflik antara militer Israel dan Hamas Palestina.

Terlebih beberapa tindakan represif yang kembali dilakukan kepolisian Israel di komplek Masjid Al Aqsa.

Baca Juga: Sah! Terdakwa Kasus Kerumunan Habib Rizieq Shihab Ditetapkan Terima Hukuman 5 Bulan Penjara

Baca Juga: Setelah Korupsi Dana Bansos, Kini Giliran Dana BOS dan BOP Sekolah di Jakarta yang Dikorupsi

Atas konflik antara Israel dan Palestina yang kembali memanas ini, Hamas telah mengirimkan beberapa surat kepada beberapa negara muslim, salah satunya Indonesia.

Hingga saat ini Hamas telah mengirimkan dua surat yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo perihal serangan Israel di Yerusalem dan Jalur Gaza.

Menilik hal tersebut, Peneliti asal Gaza Syarif Syamalla berpendapat bahwa perlu adanya diskusi yang dilakukan oleh Hamas dan Indonesia.

Agenda diskusi tersebut dapat membicarakan seputar jalan keluar terbaik bagi Palestina dalam menghadapi konflik dengan Israel.

Baca Juga: Pemkot Palembang Bantu Palestina Dengan Jumlah Fantastis, Segini Jumlahnya

Baca Juga: Kudus 'Lockdown' Demi Antisipasi Peningkatan Kasus Covid-19, Masyarakat Harus Tahu!

"Saya percaya Indonesia adalah salah satu negara kuat yang dapat ikut campur dalam bidang ini dan memiliki hubungan yang baik dengan Hamas," ujar Syarif.

Diskusi Hamas dengan Malaysia

Negara tetangga Indonesia, Malaysia. Telah terlebih dahulu melakukan dialog dengan Hamas.

Malaysia yang diwakili oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin telah berdiskusi dengan Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh seputar situasi terkini di Palestina.

Dalam diskusi tersebut, Muhyiddin merasa iba mendengar kabar mengenai kondisi umat Islam di Palestina, khususnya di Jalur Gaza.

"Saya menyampaikan belasungkawa dan kesedihan saya atas nama semua orang Malaysia atas hilangnya nyawa dan luka-luka yang diderita oleh warga Palestina akibat serangan kekerasan rezim Israel," ujar Muhyiddin.

Baca Juga: 51 Warga Satu RT di Jepara Positif Covid-19, Satgas Berlakukan Lockdown

Baca Juga: Cuma Tunjukan KTP, Masyarakat Salatiga Bisa Rawat Inap Gratis di Rumah Sakit

Konflik Israel dan Palestina sendiri bermula pada akhir bulan Ramadan lalu dengan penyerangan yang dilakukan oleh polisi Israel di Masjid Al Aqsa.

Penyerangan itu sendiri merupakan tindak lanjut dari usaha Israel untuk melakukan penggusuran atas warga Palestina di daerah Sheikh Jarrah, Yerusalem.

Pertempuran pun terjadi selama 11 hari, hingga gencaran senjata dilakukan dengan bantuan mediasi dari Mesir.***

Editor: Alfiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x