Koalisi Pimpinan Saudi Membantah Tuduhan Adanya Serangan Udara di Penjara Yaman

22 Januari 2022, 16:53 WIB
Situasi Memanas! Koalisi Pimpinan Arab Saudi Lancarkan Serangan Udara di Yaman, puluhan Orang Tewas. REUTERS/Khaled Abdullah /KHALED ABDULLAH/REUTERS

INFOSEMARANGRAYA.COM - Koalisi pimpinan Saudi yang memerangi Houthi (sekutu Iran di Yaman), telah membantah laporan bahwa mereka membom sebuah penjara di utara negara itu, ketika PBB dan Amerika Serikat menyerukan pengurangan kekerasan dalam konflik itu.

Seorang pejabat Houthi dan badan amal medis Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF) mengatakan pada hari Jumat bahwa puluhan orang tewas dalam pemboman fajar di pusat penahanan sementara di Saada.

Houthi merilis rekaman yang dirilis menunjukkan petugas penyelamat menarik mayat dari puing-puing. Taha al-Motawakel, menteri kesehatan pemerintah Houthi yang mengontrol utara negara itu, mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa 70 tahanan telah tewas.

Baca Juga: Viral! Video TikTong Tentang ' Umur 19 Tahun Naik Gaji 3,5 Juta' DIsoroti Netizen, Sampai Trending Twitter

Seorang juru bicara MSF mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa jumlah korban tewas sedikitnya 70 orang dan 138 lainnya terluka.

Pada hari Sabtu, koalisi yang dipimpin Saudi membantah bertanggung jawab.

"Koalisi akan memberi tahu Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Yaman dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) tentang fakta dan detailnya," kata kantor berita resmi SPA, mengutip juru bicara koalisi.

Dia mengatakan target di Saada tidak termasuk dalam daftar target yang disepakati dengan OCHA, tidak dilaporkan oleh ICRC dan tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh Konvensi Jenewa ketiga (Konvensi Jenewa Relatif terhadap Perlakuan terhadap Tawanan Perang).

Baca Juga: Laga Kontra Madura United Diundur Satu Hari, Manajeman PSIS: Jika Kaitanya dengan Timnas, Kami akan Support

Selama seminggu terakhir, koalisi telah mengintensifkan pengeboman udara pada apa yang dikatakannya sebagai target militer yang terkait dengan Houthi, setelah kelompok itu melakukan serangan di Uni Emirat Arab dan beberapa wilayah di Saudi.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk serangan terhadap UEA dan situs lain di Arab Saudi dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat setelah pertemuan tertutup yang diminta oleh UEA.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa meningkatnya konflik adalah "keprihatinan besar" bagi Amerika Serikat dan meminta semua pihak untuk mengurangi eskalasi.

Baca Juga: Mengenang Mendiang Suladi dan Gol Pertamanya Untuk Persib Bandung

Dia sebelumnya berbicara dengan Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan Al Saud untuk menegaskan kembali komitmen AS untuk membantu sekutu mereka di Teluk, untuk meningkatkan pertahanan mereka, dan menekankan “pentingnya mengurangi kerugian sipil,” kata Departemen Luar Negeri.

Dalam sebuah pernyataan, PBB mengatakan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres “mengingatkan semua pihak bahwa serangan yang ditujukan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil dilarang oleh hukum humaniter internasional,”.

Perang di Yaman dimulai pada 2015 dan telah menciptakan apa yang PBB gambarkan sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.***

 

Editor: Alfiansyah

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler