Taliban Batasi Ruang Gerak Wanita di Afganistan dan Tuai Protes Kaum Feminis

26 September 2021, 14:51 WIB
Kaum feminis di Afganistan protes terkait kebijakan Taliban yang membatasi ruang gerak para wanita //Twitter

INFOSEMARANGRAYA,- Afganistan tengah dirundung kisruh politik, ekonomi dan sosial yang menuai perhatian publik, termasuk kelompok feminis Femen. 

Salah satunya terjadinya protes oleh kaum feminis atas kebijakan kelompok Taliban yang membatasi ruang gerak wanita di Afganistan. 

Kelompok feminis berdiri pada tahun 2008 di Ukraina ini memang terkenal ekshibisionis, alias gemar mencuri perhatian lantaran mengorganisir hal-hal yang kontroversial. Diantaranya seperti bertelanjang dada di depan publik, untuk memperjuangkan hak wanita.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Ibukota Somalia Tewaskan Setidaknya 8 Orang

Baca Juga: Minta Dunia Tidak Ikut Campur, Taliban Berlakukan Kembali Eksekusi Potong Tangan

Sejumlah kelompok Feminis di Jerman juga menggelar protes baru-baru ini terkait pembatas terhadap wanita di Afganistan.

Pada Kamis 23 September 2021, sejumlah wanita itu melakukan aksi di depan Gerbang Brandenburg di Berlin untuk menyuarakan keprihatinan mereka.

Dari beberapa foto yang beredar, tampak tiga orang wanita yang mengenakan burqa hitam, atau pakaian longgar yang menutup seluruh tubuh wanita, dari atas kepala hingga kaki, termasuk bagian wajah, hanya di bagian mata yang tampak dibatasi kain menerawang atau kain jaring.

Baca Juga: Siap Bekerja Sama dengan Taliban, Erdogan Beri Saran bagi Pemerintahan Afghanistan yang Lebih Luas

Baca Juga: Nasib Pendidikan Anak Perempuan Afghanistan Belum Jelas, Begini Penjelasan Juru Bicara Taliban

Mereka lalu melepas buqra terserbut dan memamerkan tubuh mereka yang dibalut pakaian berbahan seperti jaring tipis dan transparan. Ketiganya tampak hanya mengenakan celana dalam dan bertelanjang dada. Di bagian dada mereka terdapat tulisan serupa tulisan di poster yang mereka pegang.

Poster dan tulisan di dada mereka terdiri dari tiga bahasa. Satu wanita memegang poster dan tulisan di dadanya berbahasa Arab. Satu wanita dengan tulisan berbahasa Inggris, dan satu wanita lainnya dengan tulisan berbahasa Jerman. 

Baca Juga: Berjuang Lawan Dominasi Taliban, Wanita Afghanistan Lawan dengan Hal Ini

Baca Juga: Israel Menangkap Dua Tahanan Palestina yang Melarikan Diri dari Penjara Keamanan Maksimum

Namun apa yang mereka suarakan adalah sama, yakni "Taliban ingin membuat wanita menjadi tidak terlihat".

Protes mereka ini merupakan bentuk keprihatinan mereka atas sikap Taliban yang membatasi ruang gerak serta peran publik wanita di Afghanistan.***

Editor: Asri Aulia Rachmawati

Tags

Terkini

Terpopuler