INFOSEMARANGRAYA.COM - Kelompok Taliban dikabarkan akan kembali memberlakukan hukum yang ketat, salah satunya eksekusi potong tangan, meskipun tidak di depan umum.
Salah seorang pendiri Taliban Mullah Nooruddin Turabi mengomentari kritik yang datang atas keputusan tersebut. Ia memperingatkan agar dunia tidak dengan pemerintahan baru Afghanistan.
“Semua orang mengkritik kami atas hukuman di stadion, tetapi kami tidak pernah mengatakan apa pun tentang hukum mereka dan hukuman mereka,” kata Turabi seperti yang dikutip dari Al Jazeera.
Baca Juga: Pemimpin Sparatis Catalonia Kini Dibebaskan dari Penjara
“Tidak ada yang akan memberi tahu kami seperti apa hukum kami seharusnya. Kami akan mengikuti Islam dan kami akan membuat hukum kami berdasarkan Al-Quran," tambahnya.
Sejak Taliban menyerbu Kabul pada 15 Agustus dan menguasai negara tersebut, ada kekhawatiran di antara warga Afghanistan dan dunia akan pemerintahan Taliban yang keras seperti periode 1996-2001.
Komentar Turabi menjadi refrensi bagaimana para pemimpin kelompok itu tetap mengakar dalam pandangan kekuasann yang keras dan sangat konservatif.
Baca Juga: DPR AS Loloskan RUU yang Menjamin Hak Aborsi Bagi Perempuan
Bahkan sekalipun mereka merangkul perubahan teknologi, seperti video dan ponsel.