Masa Kudeta Myanmar Diperpanjang, Junta Militer Janjikan Pemilu pada Tahun 2023

2 Agustus 2021, 10:49 WIB
Sekelompok perempuan membawa obor saat mereka melakukan protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, Rabu (14/7/2021). /STRINGER/REUTERS

INFOSEMARANGRAYA.COM - Junta Militer Myanmar resmi memperpanjang masa kudeta militer di negara tersebut hingga Agustus 2023 sejak pihak militer menggulingkan pemimpin Aung San Suu Kyi 6 bulan silam.

Dari keputusan tersebut Junta Militer Myanmar juga menjanjikan akan menggelar Pemilu meskipun dalam keadaan darurat.

Pemimpin militer Myanmar, Min Aung Hlaing menyatakan pihaknya akan segera menyelesaikan ketentuan keadaan darurat pada Agustus 2023.

Baca Juga: Taliban Sambut Kepergian AS dengan Luncurkan Roket ke Bandara Afghanistan

Dalam wawancara pada The Guardian, ia juga mengaku siap menggelar Pemilu dengan multipartai yang diklaimnya akan berjalan sukses.

“Saya berjanji untuk mengadakan pemilihan multipartai tanpa gagal,” ujarnya.

Keputusan ini tentu membuat Myanmar harus menelan pil pahit karena akan berada dalam kuasa Junta Militer Myanmar selama hampir dua setengah tahun.

Baca Juga: Bikin Iri! AS Siapkan Uang Senilai Rp1,4 Juta Bagi Warganya yang Mau Menerima Vaksin

Seperti yang dikutip dari PIKIRAN RAKYAT dalam artikel yang berjudul "Junta Militer Myanmar Perpanjang Masa Kudeta Sampai Tahun 2023, Janjikan Pemilu", Ming Aung juga mengatakan pihak Junta Militer Myanmar akan siap bekerja sama dengan utusan dari Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

“Myanmar siap untuk bekerja pada kerja sama Asean dalam kerangka Asean, termasuk dialog dengan utusan khusus Asean di Myanmar," ujarnya.

Pada Senin, 2 Agustus 2021 tepatnya hari ini juga akan digelar dialog antar Junta Militer Myanmar dengan menteri luar negeri negara-negara ASEAN untuk mengakhiri kekerasan.

Baca Juga: Kemarin Israel Lagi-lagi Lancarkan Serangan Udara pada Palestina, Jalur Gaza Kembali Dibombardir

Dialog itu juga direncanakan untuk mengusulkan dilakukannya dialog lanjutan antara Junta Militer Myanmar dengan para lawan politiknya.

Myanmar sendiri diketahui tengah mengalami kekacauan selama 6 bulan lamanya sejak Junta Militer Myanmar melakukan kudeta kepada pemimpin Aung San Suu Kyi dan berusaha mengakhiri ekspreinen demokrasi di negara tersebut.***(Julkifli Sinuhaji/PIKRIAN RAKYAT)

Editor: Alfiansyah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler