INFOSEMARANGRAYA.COM - Sholawat Wahidiyah dan Ajaran Wahidiyah merupakan bagian integral dari kehidupan spiritual bagi banyak individu yang mengikuti ajaran Islam. Menyelami makna dan praktik dari Sholawat Wahidiyah serta Ajaran Wahidiyah membuka pintu ke dalam pemahaman mendalam terhadap hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai keduanya.
Sholawat Wahidiyah: Doa dalam Lembaran
Sholawat Wahidiyah adalah serangkaian doa yang diarahkan kepada Nabi Muhammad Shollallohu ‘alaihi wasallam, sebagaimana tercatat dalam Lembaran Sholawat Wahidiyah. Dalam praktiknya, Sholawat Wahidiyah tidak hanya sekadar rangkaian kata-kata, tetapi juga melibatkan cara dan adab tertentu dalam pengamalannya. Penganutnya memandang Sholawat Wahidiyah sebagai bentuk penghormatan dan rasa kasih sayang kepada Nabi Muhammad.
Lembaran Sholawat Wahidiyah
Baca Juga: Mujahadah Nishfussanah Wahidiyah Ke-62 PSW Jombang Prov. Jawa Timur di Tugu Pahlawan Surabaya
Ajaran Wahidiyah: Pedoman Hidup Lahir dan Batin
Ajaran Wahidiyah, di sisi lain, adalah panduan praktis untuk kehidupan lahiriyah dan batiniyah. Ajaran ini mengambil pedoman dari Al-Qur'an dan Al-Hadits dalam menjalankan petunjuk Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam. Meliputi tiga aspek utama, yaitu Islam, Iman, dan Ihsan, Ajaran Wahidiyah mencakup segi syariat, haqiqot/ma’rifat, dan akhlak.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang prinsip-prinsip utama Ajaran Wahidiyah:
Lillah: Ibadah dan Amal semata-mata Hanya Kepada Allah
Semua tindakan, baik yang bersifat ibadah langsung kepada Allah maupun yang berhubungan dengan sesama, harus dilakukan dengan niat dan tujuan mengabdikan diri hanya kepada Allah tanpa pamrih. Prinsip ini mencerminkan keyakinan bahwa segala amal perbuatan di dunia ini seharusnya hanya untuk Allah.
Baca Juga: Sholawat Wahidiyah: Pengertian Lillah dalam Ajaran Wahidiyah Kalau Gak Lillah Pastinya!!
Billah: Kesadaran atas Kekuatan Allah
Menyadari bahwa segala sesuatu, baik fisik maupun batin, adalah ciptaan Allah SWT. Tidak ada kekuatan atau kemampuan yang dimiliki manusia tanpa seizin dan ijin-Nya.
Lirrosul: Mengikuti Jejak Rosulullah
Dalam setiap tindakan dan perbuatan, penganut Ajaran Wahidiyah dihimbau untuk mengikuti tuntunan Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam. Hal ini tercermin dalam ayat, "Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul."
Birrosul: Mengakui Jasa Rosulullah
Kesadaran bahwa segala sesuatu yang baik dan bermanfaat, baik lahir maupun batin, adalah sebab syafaat dan jasa Rosululloh Shollalloohu ‘alaihi wasallam.
Yukti Kulladzi Haqqin Haqqoh dan Taqdimul Aham Fal Aham Tsummal Anfa': Melaksanakan Kewajiban Tanpa Menuntut Hak
Mengisi dan memenuhi segala bidang kewajiban, melaksanakan kewajiban di segala bidang tanpa menuntut hak. Baik kewajiban terhadap Alloh Subhanahu Wa Ta’ala Wa Rosulihi Shollallohu ‘alaihi wasallam, maupun kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan masyarakat disegala bidang dan terhadap makhluq pada umumnya, ini penjelasan tentang Yukti Kulladzi Haqqin Haqqoh.
Adapun Taqdimul Aham Fal Aham Tsummal Anfa' yakni di dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban tersebut supaya mendahulukan yang lebih penting (Ahammu). Jika sama-sama pentingnya, supaya dipilih yang lebih besar manfaatnya (Anfa’u).
Hal-hal yang berhubungan kepada Alloh SWT wa Rosulihi SAW, terutama yang wajib, pada umumnya harus dipandang “Ahammu” (lebih penting). Dan hal-hal yang manfa’atnya dirasakan juga oleh orang lain atau umat dan masyarakat pada umumnya harus dipandang “Anfa’u” (lebih bermanfa’at).
Dengan prinsip-prinsip dasar ini, dalam Wahidiyah mengajarkan pengamalnya untuk hidup secara menyeluruh dan seimbang, menjalani kehidupan dengan kesadaran spiritual yang tinggi baik lahir maupun bathin.***