Penerapan 'Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe Tegese' Ternyata Tidak Mudah, Simak Penjelasan ala Wahidiyah

- 31 Agustus 2023, 08:38 WIB
Ilusrasi | Penerapan "Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe Tegese" Ternyata Tidak Mudah, Simak Penjelasan ala Wahidiyah
Ilusrasi | Penerapan "Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe Tegese" Ternyata Tidak Mudah, Simak Penjelasan ala Wahidiyah /

INFOSEMARANGRAYA.COM - Sudah sewajarnya bahwa manusia selalu punya pamrih, punya keinginan, punya cita-cita. Akan tetapi janganlah pamrih atau keinginan itu yang menjadi pendorong dia berbuat dia beramal! Dia melakukan pengabdian diri kepada Allah!.

Kita memang disuruh supaya punya keinginan kepada soal-soal yang baik yang menguntungkan, soal dunia atau soal akhirat seperti perumahan, pakaian, harta keturunan dan lain-lain, pahala, surga dan lain-lain, dan juga kita disuruh supaya takut dan menghindar dari soal-soal yang tidak baik, soal-soal yang merugikan seperti maksiat, 'azab, siksa, neraka dan sebagainya.

Akan tetapi yaitu tadi, di dalam kita pamrih kita punya keinginan ini dan itu, di dalam kita kuatir atau takut kepada ini dan itu, supaya didasari niat LILLAH, diperintah supaya ingin, supaya takut dan sebagainya.

Baca Juga: Motif Penyiaran Wahidiyah Tanpa Pandang Bulu Mengajak Umat Cepat Fafirru Ilallah Wa Rosuulihi SAW

Jadi pamrih atau keinginan, atau takut pada hal hal yang tidak baik, jangan sampai didorong oleh nafsu, melainkan karena kita diperintah supaya begitu!.

Adapun perbuatan yang terlarang menurut syari'at agama, perbuatan-perbuatan yang terlarang menurut undang-undang, perbuatan-perbuatan baik lahiriyah maupun batiniyah yang tidak diridloi Allah, yaitu pada umumnya perbuatan-perbuatan yang merugikan, sama sekali tidak boleh disertai niat ibadah LILLAH!. Suu'ul adab kalau maksiat misalnya kita niatkan ibadah.

Jadi maknanya, sekuat mungkin kita harus usaha menjauhinya!. Di dalam kita menjauhi itulah yang harus kita sertai niat ibadah LILLAH !. Jika misalnya kita terperosok ke dalam perbuatan maksiat (mak siat lahir atau maksiat batin), atau karena sesuatu hal tidak mampu menghindarinya, maka harus kita sadari bahwa itu adalah perbuatan berdosa dan melanggar!. Dan kemudian harus cepat-cepat bertobat me mohon ampun !.

Maka di dalam bertobat inilah yang harus kita niati ibadah LILLAH ! Begitu juga di dalam menjalankan amar makruf nahi mungkar, harus didasari niat ibadah kepada Alloh LILLAH !.

Dasar niat ibadah LILLAH harus senantiasa menjiwai segala amal perbuatan kita!. Perbuatan atau amal apa saja betapapun baik dan banyakhya, betapapun terpujinya dalam masyarakat, betapapun indahnya, jika tidak didasari atas niat ibadah kepada Allah denganikhlas LILLAH tidak ada nilainya sama sekali dalam pandangan'Alloh.

Halaman:

Editor: Muhammad Abdul Rosid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x