Munculnya Kluster Hajatan, Angka Positif Covid-19 di Blora Meningkat Tajam, Warga Waspadai HaI Ini

- 30 April 2021, 21:20 WIB
Ilustrasi Covid-19 di tengah masyarakat.
Ilustrasi Covid-19 di tengah masyarakat. /unsplash.com

INFOSEMARANGRAYA.COM,- Angka penderita Covid-19 di Blora meningkat tajam usai munculnya kluster hajatan baru dan berlakunya sekolah tatap muka di wilayah tersebut. 

Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Edy Widayat mengatakan agar warga Blora selalu waspada. Pasalnya angka Covid-19 bertambah setelah adanya kluster orang punya hajat di Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban, Blora.

Awalnya terdapat 8 orang positif Covid-19, namun setelah dilakukan pelacakan ternyata 12 orang juga dinyatakan positif dari hasil Swab PCR.

Baca Juga: Tidak Terapkan Penyekatan Jalur Mudik 2021, Polres Semarang Justru Dirikan Pos Pantau di Beberapa Titik Ini

Baca Juga: Siap-Siap Ganjar Pranowo Minta Aparat Siapkan Testing di Daerah Perbatasan Jateng

"Jadi total dari kluster hajatan itu ada 20 orang yang diketahui positif Covid-19. Hingga saat ini Dinkes masih terus melakukan pelacakan kepada sejumlah orang yang ada kaitan erat atau pernah berhubungan dengan orang-orang yang diketahui positif tersebut,” jelas Edy Widayat yang juga merupakan Camat Todanan pada Kamis 29 April 2021.

Diketahui awal mula Covid-19 melanda kawasan Panolan saat salah seorang warga yang memiliki hajatan diketahui positif Covid-19. Hingga diduga virus menyebar ke tamu undangan yang hadir. Mulanya hanya 8 orang, dan 5 orang harus mendapat perawatan di Rumah Sakit. Sedangkan 3 orang lain menjalani isolasi mandiri.

"Dari peristiwa itu, kami terus melakukan tracing dan menemukan ada 12 kasus lagi,” papar Edy Widayat.

Edy Widayat juga mengungkapkan kalau pihaknya akan lapor ke pemerintah untuk menutup kembali sekolah tatap muka dan kembali ke pembelajaran sistem daring. Hal ini mengingat kasus Covid-19 di Blora terus beranjak naik.

Baca Juga: Protes Minta KBM Berjalan Normal, Sekumpulan Ormas Ini Rela Jalan Kaki Dari Cirebon ke Istana Negara Jakarta

Baca Juga: Kisah WNI yang Terjebak di Negara India Saat Tragedi Pandemi Covid 19 Terparah di Dunia

Sementara itu, hingga Kamis 28 April 2021, di Blora dari 26.214 orang yang dilakukan pemeriksaan swab, diketahui 6.469 orang positif Covid-19. Dari jumlah itu yang dinyatakan sembuh 5.990 orang, meninggal 314 orang, sementara itu yang dirawat di rumah sakit masih ada 20 orang dan yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 145 orang.

Jika dilihat dari peta zonasi risiko persebaran Covid-19 per kecamatan periode 19 - 25 April 2021, yang masuk kategori zona kuning (zona resiko rendah) ada 6 kecamatan dari 16 kecamatan yang ada. Diantaranya Kecamatan Todanan, Japah, Tunjungan, Bogorejo, Jiken, Kunduran.

Baca Juga: Rekening 3,4 M Diblokir, Perias Pengantin Gugat Kemenkeu Ke PN Semarang, Diduga Terlibat Kasus Ini?

Baca Juga: Fans Berat Ikatan Cinta, Pasutri Ini Beri Nama Bayinya 'Andini Karisma Putri', Amanda Manopo Ikut Berkomentar

Sedangkan yang masuk kategori merah (zona resiko tinggi) ada 5 Kecamatan yakni Kecamatan Jati, Randublatung, Cepu, Sambong, dan Kecamatan Ngawen. 

Untuk 5 kecamatan, masing-masing kecamatan Banjarejo, Blora, Jepon, Kedungtuban dan Kecamatan Kradenan masuk kategori zona orange ( zona resiko sedang).***

Editor: Eko Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah