Jateng Bebas Zona Merah, Ganjar: Ojo Kesusu Menutup Layanan Covid-19

- 23 Februari 2021, 06:00 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memimpin rapat evaluasi Covid-19
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memimpin rapat evaluasi Covid-19 /Humas Jateng

INFOSEMARANGRAYA.COM - Sebanyak 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah tidak ada satu pun yang masuk kategori risiko tinggi atau zona merah Covid-19 selama dua pekan berturut-turut. 

Kondisi ini terungkap saat rapat rapat evaluasi Covid-19 yang dipimpin Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di ruang rapat gedung A lantai 2 kompleks Pemprov Jawa Tengah, Senin 22 Februari 2021. Dari lima kabupaten/ kota yang masuk zona merah pada 25-31 Januari, yakni Kendal, Karanganyar, Cilacap, Blora dan Kebumen.

Pada dua pekan selanjutnya yakni 1-7 Februari dan 8-14 Februari, tidak ada daerah yang masuk zona merah.

Baca Juga: Tinjau Vaksinasi Gelombang II, Ganjar Target 1.000 Pelayan Publik Divaksin

Baca Juga: Polda Jateng Pasang Kamera Tilang Elektronik di 26 titik, Ini Lokasinya

“Angka kasus aktif juga terus mengalami penurunan, dari 8.230 (kasus) pada pekan sebelumnya, pekan ini kasus aktif hanya 7.300 (kasus). Case fatality rate (CFR) juga menurun dan recovery rate (RR) juga mengalami peningkatan,” kata Yulianto Prabowo, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Yulianto mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit Jawa Tengah juga terus menurun, yakni untuk ICU hanya 38,08 persen, dan tempat tidur isolasi hanya 33,01 persen.

Bahkan menurut Yulianto, sejumlah rumah sakit mulai mengusulkan menutup layanan isolasi Covid-19 di tempatnya masing-masing, dan menjadikan ruangan-ruangan itu untuk perawatan nonCovid-19.

Baca Juga: Ganjar Buktikan Komitmen, Jurnalis Pemprov Jateng Ikut Divaksin

Baca Juga: Tebing 25 Meter di Gombel Lama Longsor, Arus Lalu Lintas Tersendat untuk Evakuasi

“Sudah banyak yang mengajukan untuk menutup tempat isolasi Covid dan memindahkan untuk perawatan nonCovid-19, karena memang jumlahnya terus menurun,” ucapnya.

Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta pihak rumah sakit tidak terburu-buru menutup layanan isolasi Covid-19. Meski data menunjukkan penurunan yang signifikan, namun pengelola rumah sakit tidak boleh menutup layanan itu.

“Banyak yang usul agar tempat isolasi itu difungsikan untuk non Covid. Tapi saya bilang hati-hati, jangan dulu ditutup,” kata Ganjar.

Baca Juga: 1 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Tiba, Ganjar Siapkan Skenario Vaksinasi Gelombang 2

Baca Juga: Dispensasi Khusus, KAI Terima Pembatalan Tiket Hingga 30 Hari

Jika memang jumlah ruang isolasi yang tidak terpakai cukup banyak, Ganjar meminta rumah sakit menyiapkan ruangan itu sebagai cadangan penambahan tempat tidur ICU. Hal itu penting agar ICU di Jawa Tengah aman.

“Kalau memang ada sisa, silahkan dipakai yang lain. Tapi saya minta dilaporkan dan dikonsolidasikan dengan Dinas Kesehatan. Saya minta tidak tergesa-gesa, saya khawatir ini gelombang pertama yang turunnya bagus, dan nanti kita harus berjaga-jaga, mudah-mudahan tidak, kalau muncul gelombang kedua,” tegasnya.

Jangan sampai lanjut Ganjar, ketika gelombang kedua itu muncul, banyak rumah sakit yang gelagapan menangani itu. Meskipun diyakini, semua rumah sakit memiliki pengalaman dan capaian yang bagus terkait penanganan itu.

Baca Juga: 2 Pemain PSIS Semarang Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Cerita Pengalamannya

“Kita harus berjaga-jaga, kalau terjadi gelombang kedua. Meskipun sekarang tingkat keterisian tempat tidur rendah, tapi ojo kesusu (jangan terburu-buru) menutup layanan Covid-19,” pungkasnya.***

Editor: Eko Nugroho

Sumber: Humas Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x