INFOSEMARANGRAYA.COM - Dinas Kesehatan Jawa Tengah (Dinkes Jateng) menyatakan bahwa selama melandanya pandemi Covid-19 sebanyak 64 dokter di Jawa Tengah telah gugur.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo membenarkan hal tersebut bahwa 64 dokter tersebut terdiri dari dokter umum dan spesialis.
"Total ada 128 tenaga kesehatan, 64 orang di antaranya merupakan dokter umum dan dokter spesialis," ujarnya.
Baca Juga: Pemkot Sebut Vaksinasi Covid-19 di Kota Semarang Telah Capai 101,65 Persen
Ia pun mengatakan bahwa selama pandemi, total sebanyak 10.800 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi Covid-19 sejak awal merebaknya. Dan dari 2.216 orang di antaranya merupakan dokter.
"Itu data dirawat, jumlahnya diperkirakan lebih banyak lagi kalau ditambah yang tidak dirawat di rumah sakit," tambahnya.
Saat ini, menurut dia, kondisi kasus Covid-19 di Jawa Tengah sudah cukup landai.
Baca Juga: Kemenkes Keluarkan Syarat Baru Vaksinasi Bagi Penyintas Covid-19
Dari yang sebelumnya rata-rata jumlah mencapai 35 ribu kasus per hari pada Juli 2021 lalu, jelas Yulianto, kini hanya berada di angka 1.500 kasus per hari.
Jumlah keterisian tempat tidur serta ruang gawat darurat rumah sakit pada Juli lalu, lanjut dia, sudah mencapai 90 persen.
"Saat ini keterisian tuang ICU rumah sakit sekitar 7,5 persen, sedangkan ruang isolasi hanya 3 persen," katanya.
Baca Juga: Meski Masih Ada 33 Kasus Aktif, Vaksinasi Covid-19 di Kota Semarang Telah Lewati 100 Persen
Meskipun kondisi sudah berjalan membaik, Yulianto tetap mengingatkan akan ancaman terjadinya gelombang ketiga Covid-19 masih ada.
"Negara tetangga kita, Singapura, dan hampir semua negara Eropa sudah mengalami gelombang ketiga," tambahnya.
Maka dari itu, Ia mengharapkan dukungan dari IDI sebagai wadah profesi dokter di Indonesia untuk selalu membantu dalam mengatasi pandemi ini.
Baca Juga: Dukung Program Vaksinasi Covid-19, Ulama Aceh: Semoga Sukses, Rakyat Tambah Sehat
Sementara itu, Ketua Umum IDI Daeng M.Faqih mempersilakan pemerintah daerah memanfaatkan jajaran di organisasi profesi itu untuk membantu penanganan COVID-19.
"Perlu upaya bersama untuk bahu membahu mengatasi COVID-19," katanya.***