Waspada! Tak Hanya Kudus, Covid-19 Varian Delta Juga Merebak di 8 Wilayah Jateng, Ini Daftarnya!

12 Juli 2021, 19:09 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan Covid-19 varian Delta ditemukan di 8 wilayah Jateng /Dok. Humas Pemprov Jateng/

INFOSEMARANGRAYA.COM,- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyatakan jika varian baru yakni Covid-19 delta tidak hanya ada di Kudus. Varian baru ini ternyata juga merebak di 8 daerah di Jawa Tengah.

Menurut Ganjar, sejumlah daerah yang mengirimkan sampel untuk uji genome sequencing, hasilnya menyatakan Covid-19 delta ada di sana.

“Hampir seluruh sampel kemarin yang kita kumpulkan dari beberapa kabupaten/ kota, ternyata hampir semuanya varian delta. Kalau sudah begini, ini alert buat kita untuk semakin waspada,” kata Ganjar usai memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin 12 Juli 2021. 

Baca Juga: Ketahui! Ini Fakta Vaksin Sinopharm yang Dijual PT Kimia Farma

Baca Juga: Ngeri! Pria Ini Bagikan Kisah Pilu Pembunuhan Massal yang Tewaskan 100.000 Umat Muslim Bosnia

Ganjar menerangkan, ada 106 sampel dari beberapa kabupaten/ kota yang dites genome sequencing. Dari jumlah itu, 95 sampel positif Covid-19 delta.

“Artinya ada 89,6 persen yang varian delta. Bahayanya lagi, varian ini juga menyerang anak-anak di bawah usia 17 tahun. Sebanyak 23 sampel varian delta adalah sampel anak-anak, sementara sisanya dewasa,” jelasnya.

Adapun daerah yang sampelnya menunjukkan Covid-19 delta di antaranya Kudus, Salatiga, Jepara, Grobogan, Magelang, Kota Magelang, Karanganyar, dan Surakarta. Rinciannya, dari 72 sampel asal Kudus, 62 di antaranya positif varian Covid-19 delta.

Baca Juga: Angka Kematian Anak Akibat Covid-19 di Indonesia Tinggi, Ini Saran Dokter!

Baca Juga: Gara-Gara Cuitan Kontroversial Lois Owien, dr Tirta Pilih Jalur Hukum dan Beberkan Hal Ini!

“Salatiga ada enam (sampel) yang dites, hasilnya lima (sampel) varian delta. Jepara ada tiga (sampel), semuanya varian delta. Grobogan dua sampel, semuanya varian delta. Magelang dua sampel, dua-duanya varian delta. Kota Magelang dan Karanganyar masing-masing tiga sampel, semuanya varian delta. Dan terakhir Solo dengan 16 sampel, semuanya varian delta,” jelasnya.

Artinya, lanjut Ganjar, persentase Covid-19 delta di Jateng cukup tinggi. Hal itulah yang diduga menjadi penyebab tingginya angka penularan kasus di Jateng akhir-akhir ini.

Baca Juga: Tegas! KI Jateng Jelaskan Sanksi Kepala Daerah Tidak Patuh PPKM Darurat, Bisa Dipecat!

Baca Juga: Catat! Ini Lokasi Isi Ulang dan Penyedia Tabung Oksigen di Kota Semarang

“Maka pergerakan masyarakat harus dikurangi. Masyarakat harus lebih tahu soal ini. Memang tidak enak, tidak nyaman. Tapi kita harus melakukan itu, sebab kalau tidak, ini akan membahayakan semuanya,” tegasnya.

Di tengah penerapan PPKM Mikro Darurat ini, Ganjar meminta seluruh masyarakat mengurangi mobilitas. Sebab sampai saat ini, mobilitas masyarakat Jateng masih cukup tinggi.***

Editor: Asri Aulia Rachmawati

Tags

Terkini

Terpopuler