Kalau benar kenapa dua adiknya tidak mengatakan apa pun padanya? Ada apa sebenarnya.
Aron baru saja melangkah keluar dari kafe itu dan secara tiba-tiba seseorang menabraknya.
Seorang gadis berusia sekitar tujuh belas atau delapan belas tahun menatapnya dan langsung meminta maaf pada Aron karena tidak berhati-hati.
Baca Juga: Cerpen Muslimah: Buah Dari Kesabaran dan Penantian Seorang Bulan yang Mengubah Pandangan Hidup
"Maaf, Kak. Saya enggak sengaja," ucap gadis itu.
Aron diam sesaat dan memperhatikan wajah yang tidak asing baginya. Bukankah gadis itu teman sekolah Kiras? Aron pernah melihatnya saat ke sekolah Kiras.
"Enggak papa. Eh, kamu temannya Kiras? Kiras Arjuna di SMA Cakrawala?"
Gadis itu terkejut lalu akhirnya mengangguk. Dia pun menyadari sesuatu yang membuatnya tersenyum tipis ke arah Aron.
Bang Aron kakaknya Kiras, ya? Iya saya Amara teman satu kelas Kiras. Saya minta maaf, Bang. Enggak lihat-lihat tadi."
Aron mengangguk paham dan tertawa kecil memaklumi apa yang baru saja terjadi. Namun, tawanya terhenti saat matanya menangkap sesuatu yang membuatnya diam seketika.